Novel "Ayah, Ini Arahnya ke Mana Ya?" karya Khoirul Trian menjadi viral di TikTok dan akan difilmkan. Simak 5 alasan mengapa novel ini mendapat perhatian luas.
Novel "Ayah, Ini Arahnya ke Mana Ya?" karya Khoirul Trian telah menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama TikTok. Berikut adalah lima alasan mengapa novel ini berhasil menarik perhatian banyak orang:
Novel ini mengangkat tema fatherless, yaitu pengalaman anak-anak yang tidak merasakan kehadiran ayah. Tema ini sangat relevan dan menyerukan empati dari banyak pembaca, terutama mereka yang memiliki pengalaman serupa.
Khoirul Trian menjelaskan bahwa novel ini muncul dari observasinya terhadap realitas sosial di mana banyak anak yang merasa terluka karena ketidakhadiran ayah. Novel ini menjadi corong bagi mereka untuk menyuarakan perasaan dan pengalaman mereka.
Setelah novel ini dirilis, banyak pembaca yang bereaksi secara emosional. Beberapa bahkan mengirimkan video mereka membakar buku sebagai bentuk ekspresi rasa sakit. Hal ini menunjukkan betapa mendalam dampak yang ditimbulkan oleh novel ini.
Proses penulisan novel ini hanya membutuhkan waktu dua minggu, dimulai dari akhir Agustus hingga September 2024. Khoirul Trian mendapatkan inspirasi untuk judul novel ini pada Agustus 2024, dan buku tersebut terbit pada 26 September 2024.
Selain berisi tulisan, novel ini juga menyediakan halaman-halaman khusus yang memungkinkan pembaca untuk mewarnai, menggambar, dan membuat jurnal. Fitur ini membuat novel lebih interaktif dan memperkuat koneksi dengan pembaca.
Khoirul Trian mengungkapkan rasa syukurnya atas kesuksesan novel ini. "Rasanya kayak mimpi karena semua penulis juga ingin yang terbaik buat karyanya. Doakan saja, lagi proses (produksi)," katanya. Novel ini juga menjadi mega-best seller, mengikuti kesuksesan novel sebelumnya, "Anak Kecil Yang Kehilangan Pundaknya."
Novel "Ayah, Ini Arahnya ke Mana Ya?" tidak hanya berdampak pada penjualan buku, tetapi juga memicu diskusi dan refleksi sosial yang lebih luas. Banyak orang yang mulai berbicara tentang isu fatherless dan bagaimana hal ini mempengaruhi kehidupan anak-anak.
Proses adaptasi novel ini menjadi film sedang berlangsung. Meskipun nama pemain dan detail produksi masih dirahasiakan, Khoirul Trian optimis bahwa adaptasi film ini akan membawa pesan novel ke audiens yang lebih luas. "Semoga film ini bisa memberikan dampak positif dan menginspirasi banyak orang," tutupnya.
Kehadiran novel "Ayah, Ini Arahnya ke Mana Ya?" telah membuktikan bahwa karya sastra yang mendalam dan relevan dapat menjangkau hati banyak orang. Dengan adaptasi film yang akan datang, diharapkan pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam novel ini dapat terus menginspirasi dan membantu lebih banyak orang.