• Photo :
        • Produk kosmetik.,
        Produk kosmetik.

      Sahijab – Seiring meningkatnya kesadaran untuk tidak melakukan eksploitasi terhadap hewan, maka industri kosmetik juga menuju ke arah yang sama. Kini, kosmetik berlabel cruelty free dan vegan mulai tumbuh satu demi satu.

      The Body Shop bisa disebut sebagai perintis kosmetik cruelty free. Sejak awal berdiri puluhan tahun silam, brand The Body Shop komit untuk mencintai lingkungan dengan tidak menggunakan animal tested atau uji coba pada hewan, dan melakukan daur ulang terhadap kemasan yang digunakan. Hingga saat ini brand The Body Shop masih setia dengan komitmennya.

      Namun kosmetik berlabel vegan dan cruelty free tak sama lho. Ada perbedaan antara keduanya. Seperti apa bedanya? Simak penjelasan di bawah ini.

      Membedakan Kosmetik Vegan dan Cruelty Free 

      Dikutip dari glamourmagazine.co.uk, ternyata tidak ada definisi atau persyaratan hukum untuk melabeli produk sebagai produk alami, organik, atau vegan. Satu-satunya persyaratan hukum adalah membuat daftar bahan sesuai dengan standar global INCI (International Nomendature of Cosmetic Ingredients). Bahan dicantumkan dari persentase tertinggi hingga terendah, sedangkan bahan di bawah 1% dapat dicantumkan dalam urutan apa pun. Namun, nama tidak selalu tercantum dalam bentuk yang paling umum - misalnya, air terdaftar sebagai aqua, yang merupakan nama ilmiahnya.

      Baca juga: Yuk, Mengenal Kulit Mochi

      Begitu pula soal kosmetik vegan. Tidak ada peraturan hukum tentang produk berlabel vegan, jadi periksalah dengan hati-hati setiap merek untuk mengukur komposisinya. Cara tercepat untuk memastikan produk kosmetik yang akan kamu gunakan adalah vegan adalah dengan mencari logo Vegan yang sudah populer di masyarakat. Logo ini menjadi representasi bahwa kosmetik tersebut tidak mengandung ekstrak hewani atau produk sampingan hewani dalam bahan atau proses pembuatan. Selain itu, produk dan kandungannya belum pernah diuji pada hewan.

      Sedangkan logo lain yang harus diperhatikan untuk memastikan produk yang kamu gunakan bebas dari kekejaman (cruelty free) adalah logo Leaping Bunny. Ini adalah satu-satunya simbol yang diakui secara internasional yang menjamin tidak dilakukan pengujian pada hewan dalam mengembangkan produk.

      Tujuan dari gaya hidup vegan adalah untuk "membebaskan" hewan dari eksploitasi. Tapi dalam industri kecantikan, produk vegan ternyata belum tentu cruelty-free. Produk yang dilabeli vegan hanya berarti bahwa produk tersebut tidak mengandung bahan apapun yang berasal dari hewan. Namun masih ada kemungkinan bahwa bahan atau produk akhir tersebut diuji coba pada hewan. 

      Biasanya brand vegan namun tidak cruelty-free bisa kamu temukan dari brand kecantikan vegan yang turut memasarkan produknya di negara China. Karena produk kecantikan yang dijual di negara China wajib mengikuti tahap uji coba pada hewan sebelum dilepas ke pasaran.

      Undang-undang di Uni Eropa memiliki peraturan ketat seputar pengujian hewan, sedangkan China mewajibkan secara hukum. Jadi seluruh produk apa pun yang dijual di China secara otomatis telah diuji pada hewan. Ini artinya, jika kamu membeli kosmetik buatan China, maka kosmetik tersebut bisa saja berlabel vegan. Tapi belum tentu cruelty free. 

      Perlu dicatat bahwa produk berlabel 'vegan' tidak selalu berarti bahwa pengganti tumbuhan digunakan sebagai pengganti bahan yang berasal dari hewani, karena mereka dapat memasukkan bahan sintesis yang dibuat di laboratorium.

      Beberapa bahan kosmetik umum yang berasal dari sumber hewani di antaranya adalah gliserin, kolagen, gelatin, dan retinol. Bahan-bahan ini akan dihindari oleh para vegan. 

      Masyarakat Vegan juga merekomendasikan untuk menghindari bahan-bahan berikut: mutiara, sutra, gel siput, protein susu, cochineal (E120), lemak, lanolin, kecuali jika sudah ditentukan sebagai bahan yang terbuat dari asal sintetis.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan