Sahijab – Jangan pernah menyepelekan dampak stres pada wajah, terutama kesehatan kulit yang bisa membuat perubahan sangat jelas. Stres sendiri bisa datang dari pekerjaan, kehidupan pribadi atau hal-hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Stres sangat berdampak negatif pada kesehatan fisik termasuk mental, juga berpotensi meninggalkan bekas pada kulit. Di antaranya adalah munculnya jerawat dan eksim, yang lebih dikenal sebagai jerawat akibat stres.
Dikutip Sahijab dari Style Craze, stres terbagi dalam dua kategori yaitu akut dan kronis. Semakin lama Anda berada di bawah stres, semakin berdampak buruk. Stres kronis diklaim berdampak pada kulit, karena adanya pelepasan kortisol.
Baca Juga: Cara Menggunakan Minyak Biji Anggur pada Wajah dan Manfaatnya
Ini adalah hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang pelepasan minyak dan menyumbat pori-pori. Akhirnya, ini menyebabkan jerawat pada kulit.
Tingkat stres dan kondisi kulit berkorelasi. Berikut ini adalah beberapa cara paling umum di mana stres memengaruhi kulit:
Stres menyebabkan peningkatan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan peradangan, sehingga reaksi seperti eksim atau ruam stres muncul. Orang dengan riwayat penyakit kulit sangat rentan terhadap respons ini.
Hormon utama yang bertanggung jawab atas kondisi kulit yang disebabkan oleh stres adalah adrenalin. Peningkatan adrenalin menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak keringat, dengan mengaktifkan kelenjar ekrin. Ini selanjutnya menyebabkan dehidrasi. Kulit Anda akan mengering ketika hidrasinya rendah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical, Cosmetic And Investigational Dermatology menunjukkan bahwa, stres secara langsung terkait dengan peningkatan jerawat. Pikiran dan emosi Anda memainkan peran integral dalam menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Stres yang berkepanjangan membangkitkan respons kimia dalam tubuh yang membuat kulit lebih sensitif, yang mengakibatkan pelepasan hormon stres kortisol. Kortisol mengaktifkan kelenjar sebaceous yang merangsang pelepasan minyak di sekitar folikel rambut, yang membuat kulit Anda berminyak, menyumbat pori-pori, dan menyebabkan jerawat.
Stres menyebabkan peningkatan kadar kortisol. Kortisol melemahkan kolagen di kulit, yang menyebabkan tanda-tanda awal penuaan dan hilangnya kekencangan kulit.
Baca Juga: 12 Jus yang Bagus untuk Kulit Wajah dan Membuat Wajah Glowing
Itulah setidaknya empat dampak stres pada wajah, selain itu membuat wajah terlihat kusam dan tidak bercahaya.