Sahijab Beauty – Tehnik perawatan wajah dengan terapi cahaya LED ini bukan hal yang baru, namun mulai populer dilakukan oleh wanita. Awalnya, manfaat terapi cahaya LED ini dikembangkan oleh badan antariksa Amerika atau NASA, untuk mempercepat penyembuhan kulit dan otot bagi astronotnya.
Tapi saat ini, terapi dengan menggunakan berbagai gelombang cahaya ini mulai digemari oleh kaum hawa. Pasalnya, terapi yang satu ini dipercaya bisa mengobati jerawat sampai tuntas. Bahkan selebriti dunia pun banyak yang menggunakan terapi cahaya LED agar penampilan mereka sempurna.
Ada beberapa jenis terapi cahaya LED yang bisa digunakan, mulai dari terapi cahaya biru, infrared, cahaya kuning atau hijau. Semuanya disesuaikan dengan kondisi kulit Anda, sehingga bisa memaksimalkan manfaat yang akan didapatkan dari terapi yang satu ini. Lalu apa saja manfaatnya?
Baca Juga: 5 Cara Membuat Masker Tomat untuk Memutihkan Wajah dengan Cepat
Setidaknya ada tiga manfaat terapi cahaya LED yang bisa Anda rasakan, terutama bagi mereka yang mudah berjerawat. Dikutip Sahijab dari laman Bebeautiful, berikut ulasan singkatnya.
Mereka yang memiliki jerawat membandel dan kulit berjerawat bisa mendapatkan manfaat dari terapi cahaya LED. Cahaya memiliki kemampuan untuk meresap jauh ke dalam pori-pori kulit dan merusak dinding bakteri penyebab jerawat, sehingga mencegah jerawat dan pori-pori tersumbat.
Mereka yang secara teratur menjalani terapi cahaya LED di klinik dokter kulit atau melakukannya di rumah menggunakan perangkat genggam atau masker, merasakan perbedaan dalam kesehatan kulit mereka secara keseluruhan. Karena lampu ini menargetkan jerawat dan masalah kulit lainnya seperti bintik matahari dan perubahan warna, kulit mulai terlihat lebih kencang dan sehat.
Sinar UV bertanggung jawab untuk menyebabkan sebagian besar masalah kulit. Mulai dari penuaan dini hingga pigmentasi dan warna kulit yang tidak merata, paparan sinar UV secara teratur dapat menyebabkan hal ini. Masalah ini diperbaiki dengan terapi masker wajah LED. Menggunakan lampu merah dan biru secara bersamaan dapat menargetkan sebagian besar masalah kulit dan membalikkan kerusakan yang disebabkan oleh matahari.
Seperti halnya prosedur apa pun, ada pro dan kontra untuk terapi cahaya LED untuk jerawat juga. Untungnya, manfaatnya jauh lebih besar daripada efek samping dalam kasus ini! Namun, inilah yang mungkin perlu Anda ketahui.
Ketika radiasi UV muncul, risiko juga muncul. Untuk tujuan ini, beberapa potensi risiko terapi cahaya LED termasuk penuaan dini pada kulit dan peningkatan kemungkinan perkembangan kanker kulit di kemudian hari. Ketegangan mata dan sakit kepala sementara yang disebabkan oleh cahaya juga sering dilaporkan, meskipun gejala ini tampaknya tidak menunjukkan adanya cedera permanen.
Selanjutnya, dalam terapi cahaya LED, efek samping berbeda tergantung pada jenis fotosensitizer yang digunakan. Ketika terlalu keras, ada kemungkinan lebih tinggi untuk hiperpigmentasi berikutnya.
Pasien terkadang juga mengalami kambuhnya jerawat yang sifatnya sementara. Selain itu, terapi ini juga menimbulkan beberapa reaksi — seperti, kemerahan, perih, dan terbakar; namun, reaksi ini biasanya mereda sekitar tiga minggu setelah perawatan. Reaksi alergi seperti gatal-gatal dan eksim dapat muncul di area kontak dalam beberapa jam setelah terpapar krim.