• Photo :
        • Ilustrasi sunscreen/sunblock/tabir surya.,
        Ilustrasi sunscreen/sunblock/tabir surya.

      Sahijab Beauty – Berjemur di bawah sinar matahari pagi sangat menyehatkan, karena kita bisa mendapatkan sumber vitamin D yang gratis. Tapi, dokter kulit menyarankan agar Anda mengoleskan tabir surya setiap kali pergi ke luar. Tapi tidak sedikit yang memakai tabir surya kulit tetap gelap, mengapa?

      Warna kulit yang berubah gelap kerap menjadi masalah bagi sebagian besar wanita di Indonesia khususnya, yang menginginkan kulit lebih cerah. Lalu mengapa tabir surya tidak bisa mencegah kulit menjadi gelap, saat kita harus beraktivitas di bawah sinar matahari.

      Baca Juga: Ada Kandungan Titanium Dioksida dalam Tabir Surya, Berbahayakah?

      Mengapa Tabir Surya Begitu Penting?

      Sinar UVA dan UVB yang berbahaya dari matahari menyebabkan kerusakan serius pada kulit. Sinar UVA menyebabkan produksi radikal bebas yang lebih tinggi, membentuk bintik-bintik penuaan, bintik hitam, dan kerutan. Sementara sinar UVB membakar kulit yang bisa menyebabkan kulit lebih gelap.

      Dermatologis merekomendasikan penggunaan tabir surya untuk melindungi kulit Anda dari tanda-tanda awal penuaan dan kulit terbakar. Tabir surya mineral melapisi kulit dan memantulkan sinar matahari dari kulit, untuk memberi perlindungan yang lebih baik. Sementara tabir surya kimia memastikan bahwa hanya sejumlah kecil sinar matahari yang diserap oleh kulit.

      Sementara itu, mengoleskan tabir surya masih bisa menyebabkan perubahan warna kulit. Meskipun tabir surya melindungi kulit dari sinar UV, tapi tidak menghentikan perubahan warna kulit.

      Tabir surya bertindak sebagai filter yang menyerap, memblokir, atau memantulkan sinar UV yang masuk. Tapi, itu tidak dapat mencegah paparan 100% pada kulit. Warna kulit lebih gelap terjadi ketika kulit memproduksi melanin, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut terjadi saat terkena sinar matahari.

      Bagaimana Kulit Menjadi Lebih Gelap?

      Kulit mengandung sel-sel yang menghasilkan melanosit ketika terkena sinar UV. Melanosit ini menghasilkan melanin, yang membuat kulit lebih gelap di permukaan. Pigmen ini menghentikan sinar UV dari mencapai sel-sel kulit dan memperburuknya.

      Saat pigmen menumpuk, kulit terlihat lebih kecokelatan. Semakin banyak paparan sinar matahari, semakin banyak pigmen yang bekerja untuk melindungi kulit. Inilah sebabnya mengapa semakin lama Anda berjemur, kulit akan terlihat semakin gelap.

      Beberapa orang bisa menjadi kecokelatan dalam waktu kurang dari 30 menit, sementara yang lain membutuhkan waktu beberapa jam. Seberapa cepat Anda berjemur tergantung pada jenis kulit, kondisi cuaca dan perlindungan matahari.

      Sementara itu, sunscreen protection factor atau SPF hanya melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Semakin tinggi SPF, semakin baik perlindungan terhadap sinar matahari. SPF mengukur seberapa baik tabir surya melindungi kulit dari sinar UVB.

      Ukurannya diperoleh dengan membandingkan waktu yang dibutuhkan untuk menghitamkan kulit dengan dan tanpa tabir surya. Para ahli merekomendasikan penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30. Tabir surya dengan SPF lebih besar dari 50 hanya memberikan sedikit peningkatan dalam perlindungan UV.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan