• Photo :
        • Ilustrasi sabun batang.,
        Ilustrasi sabun batang.

      Sahijab Beauty – Ada kepercayaan umum bahwa sodium lauryl sulfate (SLS) yang digunakan dalam sabun mandi dapat menyebabkan iritasi kulit. Jadi, orang-orang sering menyarankan untuk menghindari produk dengan kandungan SLS untuk masalah perawatan kulit. Tapi apakah benar demikian?

      Apa Itu Sodium Lauryl Sulfate (SLS)?

      Sodium lauryl sulfate adalah surfaktan dan bahan pembersih yang sering digunakan dalam kosmetik dan produk pembersih. Itu berasal dari sumber alami seperti inti sawit dan minyak kelapa atau diproduksi di laboratorium. Hal ini juga dikenal sebagai natrium dodesil sulfat. Jadi bahan umum dalam pasta gigi, sampo, gel mandi, deterjen dan pembersih lantai.

      Manfaat Sodium Lauryl Sulfate pada Kulit

      SLS adalah bahan serbaguna yang dikenal karena banyak kegunaannya. Berlawanan dengan kepercayaan populer, itu bisa bermanfaat bagi kulit Anda dalam beberapa cara.

      1. Menghasilkan busa

      SLS dikenal karena kemampuannya untuk membuat berbusa dengan indah. Ini memberi Anda kenikmatan indrawi yang menenangkan dari busa mewah. Busa krim juga membantu membersihkan kulit Anda lebih baik dengan menarik keluar kotoran dan minyak.

      2. Pembersihan yang efektif

      Busa yang dibuat oleh SLS membersihkan kulit dengan lebih efektif dan memberikan perasaan bersih. Anda dapat membuat gumpalan halus gelembung pembersih yang lembut hanya dengan beberapa tetes produk pembersih.

      3. Membantu menghapus riasan

      Menghapus riasan yang membandel adalah tantangan besar. Menggunakan pembersih wajah dengan SLS membuat penghapusan riasan menjadi mudah. Busa membantu memecah sisa riasan di wajah dan membuatnya lebih mudah untuk dibersihkan.

      4. Melawan bakteri

      Banyak beauty vlogger mengklaim bahwa sifat anti-bakteri dan anti-mikroba dari SLS dapat melindungi kulit dari mikroorganisme berbahaya tertentu. Namun, penelitian ilmiah diperlukan dalam hal ini.

      5. Membuat kulit lebih permeable

      Sesuai bukti anekdot, aplikasi topikal SLS membersihkan kulit Anda secara mendalam dan membuatnya lebih permeabel. Juga memungkinkan kulit untuk menyerap nutrisi dan kelembapan dengan lebih baik dari produk perawatan kulit yang digunakan nanti.

      SLS pada umumnya memiliki reputasi yang buruk. Namun tidak ada salahnya menggunakan produk dengan bahan ini selama kulit tidak terlalu sensitif. Pastikan Anda menggunakan produk secara optimal untuk meminimalkan kemungkinan iritasi kulit.

      Cara Menggunakan Pembersih Berbahan SLS

      Berikut cara terbaik untuk menggunakan SLS pada kulit Anda:

      1. Basahi kulit

      Basahi kulit Anda secara menyeluruh dengan air dingin atau hangat sebelum mengoleskan produk apa pun dengan SLS. Menggunakan surfaktan pada kulit kering kemungkinan akan mengiritasinya. Jika menggunakan gel mandi cair, encerkan dengan sedikit air sebelum digunakan.

      2. Siapkan busa

      Salah satu kualitas SLS yang paling menarik adalah kemampuannya untuk berbusa dengan baik. Setelah kulit benar-benar basah, gunakan produk pembersih untuk menghasilkan busa yang kaya dengan sedikit air. Berhati-hatilah untuk menggunakan busa ini hanya di ketiak dan di badan serta kaki. Hindari menggunakan produk dengan SLS pada kulit wajah.

      3. Bilas sampai bersih

      Setelah Anda benar-benar membersihkan tubuh, bilas semua busa dengan air segar yang mengalir. Pastikan tidak ada busa yang tertinggal di kulit. Gunakan handuk kering.

      4. Melembabkan

      SLS cenderung menghilangkan minyak kulit. Kulit cenderung terasa lebih kering setelah mandi. Oleskan losion tubuh yang melembapkan pada lengan, kaki, leher dan bahu segera setelah mengeringkan diri dengan handuk untuk mengembalikan kelembapan yang hilang.

      Meskipun produk mandi dengan SLS umumnya dianggap aman untuk penggunaan sehari-hari, jangan biarkan bahannya lama-lama bersentuhan dengan kulit. Paparan jangka panjang terhadap SLS dapat menyebabkan efek samping tertentu yang tidak menyenangkan.

      Penggunaan SLS dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati. Dipercaya bahwa SLS diserap ke dalam aliran darah melalui kulit dan menumpuk di ginjal atau hati. Namun, penelitian tidak mendukung hal ini.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan