• Photo :
        • Ilustrasi kecantikan wanita berjilbab.,
        Ilustrasi kecantikan wanita berjilbab.

      Sahijab – Standar kecantikan telah berkembang selama bertahun-tahun. Setiap orang telah mengembangkan definisi sendiri, tentang apa artinya menjadi cantik.

      Jadi, apa itu kecantikan?

      Tasmiha Khan dalam sebuah artikel di Healthline menulis, bagaimana Merriam Webster mendefinisikan kecantikan. Ia menyebut jika kecantikan sebagai "kualitas atau kumpulan kualitas dalam diri seseorang atau sesuatu yang memberikan kesenangan pada indera atau menyenangkan meninggikan pikiran atau jiwa."

      Sementara budaya di Amerika Serikat, dan media Barat pada khususnya, sering mendefinisikan kecantikan melalui seberapa banyak kesenangan yang dapat Anda berikan kepada orang lain. Dari fokus yang berat pada "kesehatan" hingga warna kulit, standar didasarkan pada "meningkatkan" penampilan fisik.

      Hal ini telah mendorong kenaikan penjualan pada industri kosmetik, khususnya pencerah kulit. Dan menyebabkan jutaan wanita tidak nyaman jika tidak memakai kosmetik.

      Namun, sebagai seorang muslimah Amerika, Tasmiha menghindari standar kecantikan Barat. Dan ia menganggap lebih bermakna saat memakai jilbab, yang merupakan standar kecantikan yang digariskan oleh Islam.

      "Saya telah menemukan lebih banyak kebebasan dengan mendefinisikan kecantikan. Bagi saya, saya mengikuti perkataan Nabi bahwa jika hati itu sehat, seluruh tubuh sehat - bahwa bagiku itu indah," tulis Tasmiha.

      Sementara itu, Khush Rehman, pengamat jilbab selama 11 tahun di Amerika, menyebutkan, jika kecantikan wanita berjilbab tidak dapat didefinisikan. Tetapi perlu dirasakan. Itu membutuhkan banyak cinta, iman, dan kejujuran.

      Sementara di Amerika, jilbab sering dipandang sebagai orang asing. Meskipun kini melihat wanita berjilbab di Amerika sebenarnya menjadi lebih umum dari sebelumnya.

      Nyaman dengan jilbab secara emosional

      Dengan menyerahkan diri kepada ajaran Islam, Tasmiha bisa mendefinisikan apa itu kecantikan lebih jauh. Ia merasa lebih bahagia bahwa ada yang akan melindunginya, yaitu Tuhannya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. ia juga dapat menangkal komentar negatif tentang penampilannya. Bahkan ia tidak merasa cemas terkait dengan bagaimana ia dipersepsikan. Sebaliknya, ia puas memakai jilbab.

      "Secara psikologis, saya merasa damai dan puas dengan memakai jilbab. Saya tidak perlu menekankan tentang bagaimana saya dipersepsikan. Sebaliknya, saya merasa berani dengan jilbab," katanya.

      Tenang dengan jilbab secara fisik

      Jilbab memiliki efek menenangkan kepada mereka yang memakainya, terutama jika pergi keluar rumah. Meskipun ia kadang menjadi sasaran penilaian dan kebencian segelintir orang. Namun itu tidak mengganggunya lagi.

      "Sangat menyenangkan bisa mengendalikan bagian tubuh mana yang ingin saya perlihatkan pad orang lin - hanya cukup tangan dan wajah saya, dan kadang-kadang kaki," tambah Tasmiha.

      Ia merasakan saat orang-orang berbicara dengannya secara pribadi, di mana mereka lebih fokus kepada pembicaraan bukan kepada penampilannya.

      Namun ia juga selalu memakai pakaian yang cocok. Terutama saat memilih jilbab dan pakaian yang akan dikenakannya. "Saya ingin memastikan itu bersih dan disetrika tanpa kerutan. Saya berhati-hati untuk memilih bahan yang akan dipakai tanpa berlebihan," tambahnya.

      Sementara jilbab terus-menerus disalahartikan di masyarakat, terutama di Amerika, efek jilbab berbeda untuk semua orang. Bagi Tasmiha  khususnya, jilbab mengubah cara hidupnya.

      "Saya bersyukur karena hal itu membantu saya menghindari standar kecantikan sosial, yang sering menentukan bagaimana orang melihat dan memperlakukan diri mereka sendiri," tegas Tasmiha.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan