Setelah melaksanakan sholat, tiba-tiba kakek tersebut berbincang dengan Babe Cabita. Awalnya ia memuji rambutnya, kemudian ia menceramahinya.
Ia kurang paham dengan Bahasa Inggris, hal itu membuat Babe Cabita tidak begitu paham yang diucapkan kakek tersebut.
“Dia menjelaskan ada kata grandfather, ada rasullulloh, terus ada bilang Imama. Setelah ku dengar-dengar dia muji rambut aku. Lama-lama kayak menceramahi. Yang kutangkep kayaknya lebih baik pakai penutup kepala jangan dibikin begini karena sunah,” pungkasnya.
Karena Babe Cabita buru-buru pergi sementara sang kakek kurang puas dengan ungkapannya, lalu si kakek memanggil seseorang yang sedang mengaji. Orang tersebut adalah orang Indonesia yang bisa Bahasa Arab. Ia pun meminta orang Indonesia itu mengatakan kepada Babe Cabita.
“Dia ulama di sini. Abis itu lama-lama dia berdoa si Ulama ini. Habis ngomong-ngomong Bahasa Arab, tepuk-tepuk aku berdoa. Si kawan (orang Indonesia) juga berdoa,” terangnya.
Mereka pun berdoa bersama. Tapi tiba-tiba orang Indonesia yang usianya juga sudah paruh baya nangis sesenggukan. Babe pun bingung dengan doa yang di ucapkan si Ulama.