• Photo :
        • Ilustrasi telapak tangan,
        Ilustrasi telapak tangan

      Jakarta – Berkeringat adalah reaksi alami tubuh untuk mengatur suhu. Namun, jika telapak tangan kamu sering berkeringat tanpa alasan yang jelas, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang menyebabkannya. 

      Telapak tangan yang berlebihan, atau yang dikenal dengan istilah hiperhidrosis palmar, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa penyebab umum dari kondisi ini.

      1. Hiperhidrosis Primer

      Ini adalah kondisi medis di mana seseorang mengeluarkan keringat berlebihan tanpa alasan medis yang jelas. Hiperhidrosis primer biasanya dimulai pada masa remaja atau bahkan lebih awal dan dapat berlangsung seumur hidup. 

      Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi diperkirakan berkaitan dengan masalah dalam sistem saraf yang mengontrol keringat.

      2. Kondisi Medis Tertentu

      Beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan keringat berlebihan, termasuk hipertiroidisme, diabetes, menopause, obesitas, parkinson, rheumatoid arthritis, dan infeksi.

      3. Obat dan Suplemen

      Beberapa obat dan suplemen dapat memicu keringat berlebihan, termasuk antidepresan, pil tekanan darah, obat alergi, dan suplemen yang mengandung zat besi atau zinc.

      4. Stres dan Kecemasan

      Emosi kuat, seperti stres atau kecemasan, dapat memicu keringat berlebihan pada beberapa orang.

      5. Faktor Genetik

      Jika anggota keluarga kamu memiliki masalah dengan keringat berlebihan, kamu mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya juga.

      6. Makanan dan Minuman

      Konsumsi makanan pedas, alkohol, atau kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan produksi keringat.

      7. Temperatur Lingkungan

      Suhu yang tinggi atau kelembapan dapat meningkatkan keringat, termasuk pada telapak tangan.

      Untuk mengatasi telapak tangan yang sering berkeringat, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab utamanya. Dikutip dari situs Siloam Hospitals, ada berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut.

      Misalnya saja melakukan relaksasi, menghindari factor pemicunya, konsumsi obat-obatan dari resep dokter, suntik botox, hingga Iontophoresis. Perlu diketahui jika Iontophoresis ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan penderita penyakit jantung, karena berisiko menyebabkan komplikasi.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan