• Photo :
        • Masker Kain Produksi Aruna Creative,
        Masker Kain Produksi Aruna Creative

      Sahijab – Pandemi COVID-19 yang meresahkan, membuat perusahaan yang awalnya bergerak sebatas bisnis fashion dan konveksi, akhirnya memilih untuk memproduksi masker kain, yang awalnya dikerjakan untuk didonasikan.

      Di awal produksi, Aruna Creative mendonasikan 500 picis free untuk penjual makanan dan penjual sayur di pasar, lalu untuk daerah di Sleman, Yogyakarta, yang mana desanya saat itu ada yang terkena Covid-19.

      Baca juga: Masker Chantiq untuk Beradaptasi dengan New Normal​

      Setelah itu, menurut Yuliana Fitri, desainer dari masker Aruna Creative, seperti dikutip Sahijab dari keterangannya, perusahaan sadar, ternyata tidak hanya kebutuhan tentang donas sematai, namun #maskerkain sudah menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat semua, seiring penyebaran virus Corona yang masih terjadi.

      Berikut, jenis masker yang diproduksi Aruna Creative:

      1. Masker 1 ply yang hanya dijual @2.500 untuk mengganti ongkos produksi dan bahan saja (di mana bahan berasal dari sisa gudang konveksi. 5.000 pcs masker sudah sold out, sesuai dengan stok kain kaos di gudang.

      2. Masker 2 ply dan 3 ply yang memiliki motif-motif cantik yang berasal dari bahan katun Jepang, namun dengan harga terjangkau. Harapannya, agar bisa dipadupadankan dengan baju yang dipakai. Facemask Fashion, full cotton sudah terjual sesuai pesanan untuk kota Yogya, dan luar kota lainnya seperti Labuan Bajo, Lubuk Linggau, Jakarta, Surabaya, sekitar 3.000 pcs.

      3. Masker kain yang dibonuskan untuk kembar atau sama dengan baju yang dibeli. Khususnya untuk menjaga ciri khas dari Wastra Nusantara yang selama ini menjadi andalan di brand Aruna Creative. Bahan berupa tenun/lurik/batik. Tetap fashionable dan ethnic tentunya.

      “Dengan tetap berprinsip suistanable (reuse, redesign), masker kain bisa digunakan sebagai fashionable, tapi juga sembari berdonasi. Selain tujuan donasi, tentunya juga untuk mempertahankan, agar kesejahteraan karyawan terjaga. Sehingga, dampak Covid 19 tidak begitu berimbas ke usaha,” ujar Yuliana.

      Deceu Suzan Tetap Berkarya di Tengah Pandemi

      Sementara itu, Deceu Suzan, desainer masker dengan merek Lace Mask juga menceritakan asal muasalnya melirik bisnis masker kain. Sebab, saat itu, yang harus dipersiapkan ketika wabah virus Corona terjadi adalah mental.

      “Baik mental diri sendiri, juga mental orang-orang di sekitar kita. Bisnis menjadi hal yang dinomorduakan, tetapi bukan berarti brand kita menjadi hilang dan kita berhenti menghasilkan karya,” tuturnya.

      Merasa perihatin dengan kondisi perekonomian saat ini, terutama bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak di bidang fashion, membuat Deceu harus berpikir keras, untuk bisa mempertahankan pegawainya. “Rasanya tidak adil, di kala seluruh sanak saudaranya di kampung dirumahkan, kalau saya harus merumahkan mereka juga,” ujarnya.

      “Pada suatu waktu mereka bilang, ‘Bu kita jangan dirumahkan ya’. Saya hanya bisa menjawab, iya sambil berkata dalam hati, bagaimana caranya menggaji mereka, karena di kala Ramadhan saya harus membatalkan tiga pameran besar di mal besar dan dua outlet yang tutup karena PSBB,” tambahnya. 

      Karena kondisi inilah, akhirnya tanpa mengurangi rasa perihatin dan semangatnya terhadap suistainable fashion yang baru saja disemangati bersama, Deceu berusaha mengubah strategi penjualan dengan membuat masker yang diberi nama Lace Mask.

      Material Lace Mask sendiri dibuat dari kain perca, untuk mengurangi limbah industri. Terdiri dari tiga lapisan kain; kain lace pada bagian luar dan lapisan tengah, lalu kain organik antibakteri pada bagian dalam. Bagian tengah diberi kantong, yang bisa disisipkan tisue sebagai fiter.

      Didesain dengan menggunakan tali panjang (hijab friendly) dengan diberi sentuhan aplikasi bunga-bunga kecil dan beads, sehingga pemakainya terlihat cantik walaupun di rumah saja. “Corona tidak membuat kami berhenti berkarya. Mari terus melangkah, terus berjalan, terus berbuat, terus saling bantu mempromosikan produk teman,” ujar Deceu.

      Baca juga: Cara Pakai Mask Sheet Benar, Ini yang Harus dan Jangan Dilakukan​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan