Sahijab Style – Bagi pecinta drama Korea pasti tidak asing dengan hidangan sup rumput laut atau Miyeokguk. Pasalnya, makanan ini sering muncul di drama Korea yang terlihat sangat lezat. Selain itu, Miyeokguk juga sering dihidangkan bagi mereka yang merayakan ulang tahun.
Dikutip dari situs Koreanet, sebuah catatan sejarah dari Dinasti Tang Cina mengatakan orang-orang selama Dinasti Goryeo Korea memperhatikan bahwa paus memakan rumput laut untuk pulih setelah melahirkan.
Jadi rumput laut disajikan kepada wanita selama perawatan pasca melahirkan, dan fungsi detoksifikasi membuatnya ideal untuk pemulihan mereka.
Berdasarkan adat tradisional, sup tersebut juga dipersembahkan untuk Samsin Halmoni, tiga dewi kelahiran dan takdir dalam mitologi Korea yang membantu persalinan dan memberkati bayi yang baru lahir.
Orang Korea pada zaman dahulu mengharapkan kelahiran yang aman dengan menempatkan miyeokguk di sebelah bantal wanita hamil sebelum kelahiran. Dengan begitu, hidangan tersebut menjadi simbol kelahiran di Korea.
Persiapan untuk membuat sup ini cukup sederhana, hanya dengan rumput laut kering, kecap, bawang putih, minyak wijen, garam dan air yang dibutuhkan sebagai bahannya.
Selain sebagai bahan utama, rumput laut menjadi sumber manfaat gizi hidangan karena wanita yang melahirkan mengkonsumsinya, terutama selama masa menyusui, karena rumput laut dikatakan tinggi kalsium dan yodium yang diperlukan untuk menyusui.
Rumput laut wakame, yang merupakan jenis rumput laut yang paling umum digunakan untuk sup ini, mengandung sekitar 1.400 mg kalsium per 100 g rumput laut. Dan untuk yodium, rumput laut menyediakan kebutuhan harian 150 mcg, jadi ini tidak dianjurkan untuk penderita hipertiroidisme.
Rumput laut juga kaya serat, protein, vitamin A, B1, B12, C, D dan E, riboflavin, niacin, asam pantotenat dan asam folat. Sebagai makanan rendah kalori, miyeokguk semakin populer di seluruh dunia.
Rumput laut wakame juga tinggi omega 3, dengan sekitar 180 mg asam lemak omega-3 per 100 g makanan. Nutrisi ini penting selama kehamilan dan menyusui untuk perkembangan saraf janin dan bayi normal dan kesehatan saraf dewasa.
Selain itu, wanita yang sedang menyusui membutuhkan lebih banyak yodium karena sebagian masuk ke bayi dalam bentuk ASI.
Jika seorang ibu mengonsumsi yodium terlalu banyak atau terlalu sedikit, hal ini dapat memengaruhi konsentrasi yodium dalam ASI dan menyebabkan masalah tiroid pada bayi.
Di Korea, penelitian telah menemukan konsentrasi yodium yang lebih tinggi dalam ASI dari wanita yang tinggal di daerah pedesaan dibandingkan dari negara lain. Jadi Korea juga memiliki kasus hipertiroidisme pada bayi akibat konsumsi yodium yang berlebihan melalui menyusui.
Lalu apakah tradisi mengkonsumsi rumput laut saat menyusui itu berbahaya? Tidak. Seperti segala sesuatu dengan makanan, semuanya harus secukupnya. Ibu membutuhkan yodium saat menyusui tetapi harus mengkonsumsi jumlah yang tepat.
Terakhir, tradisi makan sup rumput laut di Korea pada hari ulang tahun berasal dari sejarah melahirkan anak di negara tersebut, sebagai cara untuk menghormati ibu yang melahirkan orang ke dunia dengan cinta dan pengorbanan.