• Photo :
        • Ilustrasi harta.,
        Ilustrasi harta.

      Jakarta – Riya adalah perilaku munafik yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Sifat ini merujuk pada berlakunya ketidakjujuran hati dan niat dalam beribadah atau beramal, di mana seseorang berusaha menunjukkan kesalehan atau kebajikan. 

      Namun, semata-mata untuk mendapatkan pujian, pengakuan, atau apresiasi dari orang lain, bukan karena tujuan ikhlas dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Riya merupakan perilaku yang sangat tercela dalam Islam dan dapat menimbulkan bahaya besar.

      1. Hancurnya Ibadah

      Riya merusak nilai-nilai ibadah seseorang. Amal ibadah yang seharusnya bernilai pahala besar karena dijalankan dengan niat ikhlas hanya untuk Allah, menjadi tidak bernilai karena dilandasi oleh ambisi untuk mendapatkan pujian dari manusia

      Sebagaimana ditegaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, "Sesungguhnya Allah tidak akan melihat kepada shalat yang tidak diawali dengan takbir, dan puasa yang tidak diawali dengan niat. (HR. Ahmad)."

      2. Kehilangan Rida Allah

      Riya menyebabkan seseorang berusaha mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain, sehingga mereka lebih peduli dengan pandangan manusia daripada pandangan Allah. Akibatnya, mereka meraih kebahagiaan sementara dalam pujian manusia, namun kehilangan rida Allah SWT yang jauh lebih penting dan abadi.

      3. Tipu Daya Setan

      Setan senang memanfaatkan riya sebagai sarana untuk menyesatkan manusia. Dengan membuat seseorang merasa bangga atas kebaikan yang telah mereka perlihatkan kepada orang lain, setan merancang strategi untuk menjauhkan mereka dari keikhlasan dan ketakwaan.

      4. Hipokrisi dan Munafik

      Riya adalah salah satu tanda utama munafik. Seseorang yang terjerumus dalam sifat riya kemungkinan besar akan terjebak dalam perilaku munafik, di mana mereka menampilkan kedekatan dengan agama hanya di depan orang lain, sementara hati mereka jauh dari iman dan ketakwaan.

      5. Perpecahan dalam Masyarakat

      Riya dapat menyebabkan perpecahan dalam masyarakat. Ketika individu berlomba-lomba untuk mendapatkan pujian dan pengakuan, hal ini dapat menciptakan persaingan dan kebencian di antara mereka. 

      Selain itu, ketika niat seseorang tidak ikhlas, hubungan antar sesama tidak akan didasari oleh cinta dan keikhlasan, melainkan oleh motif yang mungkin negatif.

      6. Hilangnya Kesempatan Pemaafan Allah

      Dalam Islam, Allah SWT Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus dan mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik. Namun, bagi mereka yang terperosok dalam riya, peluang pemaafan Allah dapat hilang karena amal-amal mereka yang tidak ikhlas.

      7. Kehilangan Kedamaian Batin

      Orang yang hidup dengan riya akan selalu merasa tidak tenang dan gelisah karena mengkhawatirkan pandangan orang lain tentang mereka. Mereka tidak dapat merasakan ketenangan batin karena hati mereka tidak bersih dan tidak tulus dalam beribadah.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan