• Photo :
        • Kacang almond,
        Kacang almond

      Sahijab – Seorang dokter telah mengungkapkan satu camilan yang memuaskan yang sebenarnya dapat membantu menurunkan berat badan dan menghentikan nafsu makan.

      Sebuah penelitian yang dilakukan dari King's College London menemukan bahwa mengikuti gaya hidup sehat selama 18 minggu menghasilkan pinggang yang lebih kecil, tekanan darah lebih rendah, dan peningkatan lemak darah, seperti dilansir The Independent. 

      Dr Sarah Berry, profesor ilmu nutrisi di King's College London, kepala ilmuwan di Zoe, dan salah satu penulis penelitian, memuji manfaat mengemil kacang almond.

      Mengonsumsi makanan sehat akan selalu baik, namun temuan dari penelitian ini menemukan bahwa orang-orang merusak manfaat makanan bergizi dengan mengonsumsi camilan tidak sehat seperti keripik dan biskuit. Jadi menukarnya dengan camilan yang lebih sehat akan bermanfaat bagi tubuh kita.

      Segenggam almond mengandung serat dan lemak sehat dan meskipun tinggi lemak, namun tidak "diserap dengan cara yang sama seperti makanan tinggi lemak lainnya. 

      “Kita tahu dari penelitian yang saya lakukan bahwa jika Anda makan almond, rata-rata sekitar 30 persen kalori dikeluarkan karena 'matriks' atau struktur makanan almond, jadi almond adalah camilan yang sangat mengenyangkan,” kata Dr Sarah, dikutip dari Mirror, Kamis, 4 Januari 2023.

      Tim Spector, yang memimpin penelitian, dan profesor epidemiologi genetik di King's College London juga memperingatkan tentang dampak buruk makanan ultra olahan (UPF) terhadap lingkar pinggang kita. 

      Makanan biasanya digolongkan sebagai UPF jika mengandung lima bahan atau lebih yang tidak dianggap sebagai bahan 'memasak' seperti pemanis, pewarna, pengawet, dan pengemulsi.

      “Proporsi orang dengan lingkar pinggang tinggi telah meningkat dari waktu ke waktu, dan makanan ultra-olahan (UPF) adalah penyebab utamanya. Hal ini berkontribusi pada makan berlebihan dan penambahan berat badan, dan kurangnya tindakan pemerintah dalam mengambil tindakan tegas untuk mengatasi hal tersebut. kurangi konsumsi UPF kita,” jelasnya.

      “Kami mengonsumsi UPF 50 persen lebih cepat karena pengolahannya. Ketika kami membandingkan orang yang mengonsumsi makanan berbasis UPF dengan mereka yang menjalani diet minimal olahan, mereka yang berada dalam kelompok UPF biasanya mengonsumsi sekitar 500 kalori lebih banyak,” imbuhnya.

      Dia menjelaskan bahwa hal ini karena makanan ultra-olahan biasanya dicerna di bagian atas saluran usus dan di sinilah tubuh memiliki lebih sedikit reseptor rasa kenyang. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan