• Photo :
        • Berdoa,
        Berdoa

      Sahijab – Setiap manusia merupakan mahkluk ciptaan Allah yang tidak sempurna. Karena tidak sempurna, manusia seringkali lupa walaupun sedang sadar sekalipun terhadap sesuatu, begitupun dalam hal beribadah.

      Dalam sholat, setiap individu seringkali terkadang lupa mengerjakan beberapa hal yang ada dalam rangkaian sholat. Contohnya saja, ketika mengerjakan sholat Isya yang mana empat rakaat. Terkadang, orang suka ragu, ia sedang berada di rakaat ketiga atau keempat.

      Baca juga: Amalan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan

      Dalam permasalahan ini, Rasulullah SAW pun menjelaskan bagaimana ia menganjurkan untuk melaksanakan sujud sahwi sebelum salam, apabila tengah ragu seperti kasus beribadah yang sudah dijelaskan di atas.

      Baginda juga menjelaskan beberapa hikmah fadhilah dari dilakukannya sujud yang hukumnnya sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan) tersebut.

      إذا شك أحدكم فلم يدر أصلى ثلاثا أم أربعا فليلق الشك وليبن على اليقين وليسجد سجدتين قبل السلام ، فإن كانت صلاته تامة كانت الركعة ، والسجدتان نافلة له ، وإن كانت ناقصة كانت الركعة تماما للصلاة ، والسجدتان يرغمان أنف الشيطان

      Artinya : “Ketika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan sholat tiga rakaat atau empat rakaat ,maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini (hitungan tiga rakaat) dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika sholat tersebut sempurna, maka tambahan satu rakaat dihitung (pahala) baginya dan dua sujud merupakan kesunnahan baginya. Jika ternyata sholatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan sholatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak syaitan.” (HR. Abu Daud) yang juga Sahijab kutip dari IslamNU, Rabu 13 Mei 2020.

      Ada beberapa sebab juga, yang menjelaskan penganjuran untuk melakukan sujud sahwi dalam salah satu kitab fiqh turos (klasik) yaitu Hasyiyah al-Bujairimi.

      وأسبابه خمسة ، أحدها ترك بعض .ثانيها : سهو ما يبطل عمده فقط . ثالثها : نقل قولي غير مبطل . رابعها : الشك في ترك بعض معين هل فعله أم لا ؟ خامسها : إيقاع الفعل مع التردد في زيادته

      Artinya : “Sebab kesunnahan melakukan sujud sahwi ada lima. Yaitu meninggalkan sunnah ab’ad, lupa melakukan sesuatu yang akan batal jika dilakukan dengan sengaja, memindah rukun qauli (ucapan) yang tidak sampai membatalkan, ragu dalam meninggalkan sunnah ab’ad, apakah telah melakukan atau belum dan yang terakhir  melakukan suatu perbuatan dengan adanya kemungkinan hal tersebut tergolong tambahan” (Syekh Sulaiman al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami, juz 4, hal. 495).

      Penjelasannya sebagai berikut :

      - Meninggalkan Sunnah Ab’ad

      Sunnah Ab’ad dalam rangkaian sholat, yaitu dapat meliputi bacaan qunut, tasyahud awal, sholawat pada nabi pada tahiyyat, sholawat keluarga nabi di tahiyyat akhir dan duduk tasyahud awal. Dan, ketika seseorang meninggalkan salah satu dari sunnah ab’ad itu, maka disunnahkan untuk melaksanakan sujud sahwi

      - Lupa melakukan sesuatu yang disengaja

      Contohnya, seperti seseorang yang lupa memperpanjang bacaan dalam i’tidal dan duduk di antara dua sujud, sebab dua rukun sholat tersebut tergolong rukun qashir yang tidak boleh dipanjangkan

      - Memindahkan rukun Qauli

      Memindah rukun qauli (ucapan) bukan pada tempatnya, sekiranya memindah rukun qauli ini bukan termasuk yang membatalkan sholat. Seperti membaca Al-Fatihah pada saat duduk di antara dua sujud dan contoh-contoh yang sama.

      - Ragu

      Ragu dalam hal meninggalkan sunnah ab’ad. Contohnya, ketika seseorang ragu sudah membaca qunut atau belum, maka dengan ini disunnahkan untuk melaksanakan sujud sahwi. Sebab, pada hukum asalnya, seseorang itu tidak dianggap melaksanakan qunut.

      - Melakukan Rangkaian Tambahan

      Misalnya seperti seseorang sedang melaksanakan sholat Isya, namun dalam beberapa waktu dia ragu sedang berada di rakaat ketiga atau keempat. Maka dalam keadaan ragu tersebut harus ke berpijak kepada rakaat ketiga.

      Sehingga, ia diwajibkan untuk menambahkan satu rakaat lagi dan sebelum salam disunnahkan untuk melaksanakan sujud sahwi, sebab sholatnya berkemungkinan terdapat tambahan satu rakaat.

      Bacaaan Sujud Sahwi

      Tata caranya adalah ketika sudah merasakan ragu atau lupa, itupun kita dianjurkan untuk bersujud dua kali atau sujud sahwi sebelum salam. Sebanyak apa pun “pelanggaran” atau lupa dalam mengerjakan sunnah tertentu dalam sholat, sujudnya tetap dua kali sebelum salam.

      Namun, jika sudah terlanjur salam tanpa sujud dua kali, maka kita haruskan untuk masuk kembali ke dalam sholat dan segera melaksanakan sujud sahwi tersebut, lalu salam. Anjuran ini dilakukan apabila seseorang teringat hal yang dia lupa dalam sholat, tak lama setelah salam dan belum banyak aktivitas.

      و سجود السهو وإن كثر سجدتان كسجود الصلاة. ومحل سجود السهو بين التشهد والسلام، ويفوت بالسلام عامدا، وكذا ناسيا إن طال الفصل، فإن قصر الفصل عاد إلى السجو د وصار عائدا إلى الصلاة.

      Artinya : “Sujud sahwi meski banyak (pelanggaran) tetap dua sujud seperti sujud shalat. Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir dan salam. Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa, tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi, ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam shalat,” (Lihat Syekh Abdullah Bafadhl, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, [Beirut: Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 244-246)

      Berikut bacaan yang dibaca saat sujud sahwi:

      سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

      "Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw"

      Artinya : “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa"

      Baca juga: Jam Malam Diberlakukan Arab Saudi Saat Libur Idul Fitri​


      Laporan : Abdulah Saputra

      Berita Terkait :

Jangan Lewatkan