• Photo :
        • aneka parcel.,
        aneka parcel.

      Lain lagi komentar Lindriani Cun, seorang karyawan swasta yang bekerja di pabrik garmen asal Korea di Cikupa, Tangerang. Menurut Ilin, demikian ia biasa dipanggil, tak semua hampers atau parsel yang ia terima ia balas kirim. Ilin beralasan, banyak juga yang memberi tanpa mengharap imbal balik.

      Ia juga mengaku bingung, jika harus membalasnya. Sebab, kebanyakan parsel yang ia terima dikirim oleh perusahaan besar dengan harga yang lumayan.

      "Kalau harus aku balas kirim, bisa tekor. Hahaha," ujarnya sambil tergelak. Dan sebagai bentuk terima kasih atas kiriman yang ia terima, Ilin akan segera membuka dan membagikan isi hampers pada rekan-rekannya di kantor. 

      Beda dengan Winarto, seorang pengusaha properti yang tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan. Ia mengaku tak membalas semua hampers yang ia terima. Tergantung siapa pengirimnya.

      "Enggak semua juga harus dibalas kalau menurut gue. Kita bisa kira-kira siapa yang perlu dibalas, siapa yang enggak. Sebab, butuh dana yang lumayan untuk mengirimkan hampers yang pantas. Kalau memberi yang biasa saja, kok kayaknya enggak tega juga," ujarnya memberikan alasan. 

      Nah itu tiga orang pembaca Sahijab yang memberikan jawaban, apakah perlu membalas kiriman yang kita terima atau tidak. Jawabannya kembali ke diri sendiri, apakah hijabers mau membalas kiriman tersebut atau tidak. Sebab, tak ada kewajiban untuk membalasnya. Sering kali pengirim memang memberikan sebagai bentuk terima kasih, apresiasi, atau penyambung silaturahmi.

      Jadi, tak perlu bingung lagi ketima menerima kiriman parsel, hampers, atau hantaran dari rekan kerja, sahabat, klien atau siapa pun itu. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan