• Photo :
        • Ilustrasi jus buah dan sayuran.,
        Ilustrasi jus buah dan sayuran.

      Sahijab – Selama Ramadhan, tubuh dimanjakan dengan makanan manis ketika berbuka puasa. Aneka hidangan berbuka puasa yang biasanya tinggi gula dan kalori menjadi asupan. 

      Saat hari raya adalah puncak makan enak dan penuh lemak. Nyaris semua hidangan hari raya yang disajikan jauh dari anjuran para pakar kesehatan tentang makan sehat. Sebut saja opor ayam, semur daging, sayur godog, sambal goreng, rendang, sirup, manisan, aneka kue kering, hingga cake terhidang melimpah. Seluruh makanan tersebut penuh santan, berlemak, dan tinggi gula.

      Tapi sering kali kita memilih memaafkan dan menganggap hal tersebut tak selalu dilakukan. Jadi, prinsipnya, makan saja dulu diet belakangan. Nah, hijabers bisa jadi bagian di antara yang berpikir seperti itu.

      Meski masih banyak sisa makanan hari raya, tapi bukan berarti kita bisa santai saja memperpanjang masa menyantap makanan tersebut. Kesadaran akan dampak kesehatan tetap perlu dibangun agar hijabers tidak kebablasan. 

      Lalu apa saja yang perlu dilakukan agar hidup kembali sehat usai menyantap hidangan tinggi gula dan kalori selama Ramadhan hingga lebaran? Berikut hal yang bisa hijabers lakukan agar hidup kembali sehat setelah hari raya. Sahijab rangkumkan agar mudah dilakukan. 

      1. Makanlah secara berimbang

      Khawatir hidangan hari raya yang masih tersisa jadi mubazir? Makanlah seperti biasa. Tapi lakukan hanya satu kali saja, misalnya hanya makan siang. Sementara untuk sarapan dan makan malam seimbangkan dengan makan buah, salad sayuran, atau makanan lain yang rendah kalori. 

      2. Perbanyak konsumsi air putih

      Selain mencegah dehidrasi, mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, membantu menjaga perut untuk selalu merasa kenyang. Jika merasa ingin makan di luar jam makan, cobalah minum. Jika hijabers merasa kenyang setelah minum, tak perlu makan lagi. Tapi jika sudah minum air putih dan masih merasa lapar sementara jam makan telah berlalu, carilah makanan sehat. Buah, sayuran, kacang-kacangan atau roti gandum.

      3. Perbanyak aktifitas

      Lakukan sebanyak mungkin aktifitas. Bergeraklah melakukan pekerjaan di rumah. Menyapu, mengepel, memasak, mencuci piring, merapikan rumah, juga mencuci pakaian dan menyetrika. Seluruh aktifitas itu membantu tubuh tetap bergerak dan beraktifitas, juga membakar kalori. Karena kondisi sekarang masih diminta untuk di rumah saja oleh pemerintah, jadi tetaplah beraktifitas fisik meski di rumah saja. 

      Baca juga: Keluarga Ini Temukan Uang 1 Juta Dolar, dan Pilih Kembalikan ke Polisi

      4.Olahraga

      Ini adalah salah satu hal penting untuk membuat tubuh tetap terjaga meski banyak mengonsumsi lemak dan makanan berat lainnya. Setelah sebulan penuh jadwal olahraga berantakan, ini saatnya mengembalikan jadwal tersebut. Mulai saja dengan olahraga ringan, misalnya jalan kaki selama 30 menit. Jika sudah beradaptasi, silakan kembalikan jadwal olahraga seperti semula. Olahraga jenis kardio sangat disarankan untuk membantu pembakaran lemak dalam tubuh. 

      5. Kembalikan pola makan 

      Jika sebelum puasa dan lebaran hijabers sudah memiliki pola makan yang terjaga, ini waktunya mengembalikan pola makan tersebut. Lakukan perlahan agar tubuh tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba. Mulailah dengan mengatur sarapan, cemilan, makan siang dan makan malam. Mulailah dengan mengonsumsinya sedikit demi sedikit hingga akhirnya pola makan kembali normal. 

      6. Ingat, hidup sehat jauh lebih penting ketimbang makan enak

      Kalimat tersebut perlu untuk memotivasi diri untuk kembali hidup sehat. Makan enak boleh, makan berlemak yang enak juga tidak dilarang, tapi yang terpenting adalah bagaimana kembali hidup sehat meski mengonsumsi makanan enak dan berlemak. 

      Itu enam tips untuk kembali hidup sehat usai lebaran. Pilihan ada di hijabers sekalian. Apakah akan tetap membiarkan tubuh mengonsumsi makanan berlemak tanpa memilah dan mengendalikannya, tetap makan enak dan berlemak namun mengendalikan tubuh, atau kembali ke pola makan standar seperti sebelum puasa dan lebaran dan melanjutkan kembali olahraga yang rutin dilakukan. 

      Setiap pilihan ada konsekuensinya. Selamat melakukan.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan