• Photo :
        • Ilustrasi ibu hamil.,
        Ilustrasi ibu hamil.

      Sahijab – Anda mungkin mempunyai rencana dalam beberapa tahun ke depan, seperti menikah, memiliki anak atau membeli rumah. Namun, ketika pandemi virus corona datang di hampir seluruh negara di dunia, semua rencana banyak yang berubah.

      Tapi bagaimana jika Anda memang menginginkan seorang momongan atau anak, apakah saat pandemi aman atau harus menunggu di tahun-tahun berikutnya? Pertanyaan ini memang membawa banyak kekhawatiran dan kebingungan khususnya untuk calon ibu.

      Apalagi kita harus rutin memeriksakan kehamilan baik di bidan, klinik, maupun rumah sakit. Jawabannya akan berbeda untuk semua orang.

      Baca Juga: 7 Tips Agar Badan Tetap Kencang Setelah Melahirkan, Mudah dan Cepat

      Apa yang harus dan tidak dilakukan wanita hamil

      Dikutip Sahijab dari Motherly, dokter Lisa Shah akan menjelaskan seperti apa kehamilan dan risikonya saat pandemi COVID-19 berlangsung.

      Bagi wanita yang mencoba untuk hamil dan sedang menjalani proses kehamilan, telehealth mungkin menjadi pilihan yang sangat baik saat ini. Di mana kita bisa berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh atau secara online.

      Seorang calon ibu tidak perlu memeriksa dirinya secara fisik, terutama jika hanya konsultasi kehamilan. Demikian pun dengan ultrasonografi atau USG tidak diperlukan jika tidak ada kondisi mendesak. Juga setelah nifas, konsultasi laktasi dan pemeriksaan penyembuhan sayatan bedah jika dilakukan operasi sesar tidak diperlukan.

      Telehealth adalah cara terbaik jika Anda memang sedang menjalani program hamil saat ini. Selain mudah dilakukan, juga aman dan nyaman karena tidak harus datang ke klinik atau rumah sakit.

      Dokter Lisa Shah kemudian melanjutkan, apa saja yang harus wanita hamil harus lakukan jika harus berkunjungan langsung ke dokter. Pertama adalah menjaga jarak, membuat janji dengan dokter saat lengang, sering membersihkan tangan dan dan gunakan alat pelindung diri.

      Jika Anda ragu, tanyakan ke pihak rumah sakit bagaimana keamanannya, dan langkah proaktif apa yang mereka ambil.

      Apakah menjadi hamil lebih berisiko terkena virus corona?

      Penelitian virus corona pada wanita hamil terbatas. Namun, penelitian kecil menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan risiko langsung yang jelas pada wanita hamil. Informasi terkini menunjukkan bahwa:

      • Wanita hamil kecil kemungkinannya terkena virus dibandingkan orang lain.
      • Belum ada kasus virus yang menular ke bayi selama kehamilan atau kelahiran, meskipun beberapa bukti muncul bahwa penularan vertikal mungkin terjadi.
      • Virus belum muncul dalam ASI.

      Informasi ini terus berkembang seiring dokter dan ilmuwan mengumpulkan lebih banyak data.

      Bagaimanapun, ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi tertular penyakit secara umum dan harus selalu berhati-hati. Untuk saat ini, yang terbaik adalah mengambil setiap tindakan pencegahan.

      Apakah aman melahirkan di rumah sakit selama pandemi?

      Penyedia layanan kesehatan harus memastikan bahwa pengalaman melahirkan selama pandemi masih aman dan menyenangkan. Meskipun virus corona telah menyebabkan banyak wanita mempertimbangkan untuk mengubah rencana kehamilan.

      Sementara kekhawatiran dan ketakutan ini jelas dapat dipahami, penting untuk mengetahui bahwa melahirkan di rumah sakit atau pusat persalinan bersertifikasi masih merupakan opsi yang aman.

      Bayi baru lahir rentan terhadap penularan virus corona. Untuk melindungi kesehatan bayi, banyak rumah sakit mengambil tindakan pencegahan ekstra, terutama mereka yang memiliki gejala atau positif virus corona.

      Pedoman khusus bervariasi dari rumah sakit ke rumah sakit, dan mungkin termasuk membatasi jumlah orang di ruang bersalin. Dan untuk ibu yang positif dengan virus corona, harus membatasi kontak kulit dengan bayinya.

      Baca Juga: Apakah Virus Corona Bisa Ditularkan Ibu Hamil kepada Janinnya?

      Cemas dan stres selama kehamilan saat pandemi virus corona

      Stres dan kecemasan dapat memengaruhi kita semua, khususnya selama masa-masa yang tidak pasti. Bahkan saat sebelum, selama dan setelah kehamilan. Merasa terkucilkan dan khawatir telah memengaruhi kesehatan mental setiap orang.

      Jika Anda mengalami stres atau kecemasan, ingatlah bahwa apa yang Anda alami sepenuhnya normal, dan ribuan wanita lain merasakan hal yang sama.

      Untuk wanita hamil juga harus memprioritaskan nutrisi yang baik, tetap terhidrasi, berolahraga dan cukup tidur. Ini sangat penting dan benar-benar dapat membantu dengan tingkat kecemasan dan stres.

      Apa pun pilihan yang Anda buat saat ini, kehamilan adalah pengalaman yang tetap menyenangkan.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan