• Photo :
        • Ilustrasi manusia meninggal dunia di Planet Mars.,
        Ilustrasi manusia meninggal dunia di Planet Mars.

      Sahijab – Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan meninggal dunia, itu adalah ketetapan dari Allah Ta'ala. Namun bagaimana dan dalam keadaan apa kita akan meninggal dunia, tidak ada yang tahu selain Allah Ta'ala.

      Untuk itulah, sebagai umat muslim kita harus mempersiapkan kematian kapan pun dan di mana pun. Sehingga sewaktu-waktu kita dipanggil yang Maha Kuasa dalam keadaan husnul Khotimah.

      Dan itulah yang paling kita harapkan, kenapa? Karena ada surga yang menanti orang-orang yang meninggal dunia dunia dalam keadaan yang paling baik. Yaitu, keadaan di mana kita beriman kepada Allah Ta'ala dan tidak mempersekutukan-Nya.

      Baca Juga: Penyebab Anak Muda Meninggal Dunia karena Virus Corona

      Berikut Sahijab kutip dari Konsultasi Syariah, 7 tanda seseorang meninggal dunia dalam keadaan husnul Khotimah.

      7 Tanda Meninggal Dunia Husnul Khotimah

      1. Mengucapkan Syahadat

      Syahadat adalah kalimat tauhid yang harus selalu kita ucapkan, karena itu adalah pengakuan kita kepada Allah Ta'ala sebagai tuhan dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Rasul kita.

      Hal ini dikuatkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Daud, Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

      Artinya: "Siapa yang akhir ucapannya adalah kalimat ‘La ilaaha illallah’ dia akan masuk surga."

      2. Mengeluarkan Keringat di Dahi

      Tanda berikutnya seseorang meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah adalah adanya keringat sebesar bulir jagung di dahinya.

      Dalam satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menyebutkan, suatu ketika, Buraidah bin Hashib radhiyallahu 'anhu datang ke Khurasan, menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Ternyata saudaranya dalam kondisi sakaratul maut. Ketika wafat, ada keringat di dahinya.

      Buraidah langsung bertakbir: "Allahu Akbar!" Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِيْنِ

      Artinya: "Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi."

      3. Meninggal Dunia di Hari Jumat

      Hari Jumat yang di mulai pada malam hari Kamis menurut kalender Masehi, adalah hari yang paling mulia bagiumat islam. Di mana pada hari itu kita diperintahkan untuk sholat berjamaah atau sholat Jum'at. Dan kita juga diperintahkan untuk memperbanyak dzikir dan amal ibadah lainnya.

      Bahkan, ada keistimewaan lain pada hari Jum'at, khususnya bagi mereka yang meninggal di hari itu.

      Dalam hadist dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

      Artinya: "Apabila ada seorang muslim yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, maka Allah akan menjaganya dari pertanyaan kubur.” (HR. Ahmad 6582, Turmudzi 1095, dan yang lainnya)

      4. Meninggal Dunia di Medan Perang

      Ada sebutan khusus bagi mereka yang meninggal dunia di medan perang, yaitu mati dalam keadaan syahid. Bahkan, kita harus menguburkan dengan pakaian yang mereka pakai.

      Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, Dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada 7 keutamaan orang yang mati syahid, di antaranya adalah:

      • Diampuni dosanya di awal terbunuhnya
      • Diperlihatkan tempatnya di surga
      • Dilindungi dari azab kubur
      • Dibebaskan dari azab Hari Kiamat
      • Diberikan perhiasan berupa iman
      • Dinikahkan dengan bidadari surga atau hurun'in
      • Boleh memberikan syafaat kepada 70 keluarganya di Akhirat

      5. Meninggal Dunia Saat Diberikan Ujian

      Ternyata bukan hanya karena peperangan saja seseorang bisa meninggal dunia dalam keadaan mati syahid. Lalu siapa yang meninggal dunia dalam keadaan syahid? Selain meninggal dunia dalam keadaan berperang, mati syahid juga disematkan kepada orang yang sedang berjuang dalam keadaan lainnya.

      Dan mereka bersabar saat diberikan ujian oleh Allah Ta'ala. Sehingga gelar mati syahid pun bisa kita dapatkan.

      Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan daftar orang yang bergelar syahid:

      مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ

      Artinya: "Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid." (HR. Muslim 1915).

      Dalam hadis lain, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

      Artinya: "Siapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia syahid." (HR. Bukhari 2480).

      Dalam riwayat lain, dari Jabir bin 'Utaik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Artinya:

      "Syahid ada tujuh macam selain gugur (terbunuh) di jalan Allah; orang yang mati karena penyakit lepra adalah syahid. Orang yang mati tenggelam adalah syahid. Orang yang mati karena penyakit perut adalah syahid. Orang yang mati terbakar adalah syahid. Orang yang mati karena tertimpa bangunan atau tembok adalah syahid. Wanita yang gugur di saat melahirkan (nifas)". (HR. Imam Thabrani)

      6. Meninggal Dunia saat Menjaga Perbatasan dengan Negara Kafir

      Kabar gembira bagi mereka yang ditugaskan menjaga perbatasan negara, apabila meninggal dunia. Mereka termasuk orang-orang yang masuk dalam golongan husnul khotimah.

      Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu menyebutkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

      رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ، وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ، وَأًُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتّاَنَ

      Artinya: "Berjaga-jaga (di jalan Allah) sehari dan semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan shalat sebulan. Bila ia meninggal, amalnya yang biasa ia lakukan ketika masih hidup terus dianggap berlangsung dan diberikan rezekinya serta aman dari fitnah (pertanyaan kubur)." (HR. Muslim 5047)

      7. Meninggal Dunia saat Beramal Sholeh

      Setiam umat muslim diwajibkan untuk melakukan amal sholeh, bahkan yang paling kecil sekalipun seperti menyingkirkan batu dari jalan. Kita tidak pernah tahu, amal sholeh mana yang akan diterima oleh Allah Ta'ala, namun kita harus terus melakukannya selama masih bernyawa.

      Karena amal sholeh yang kita lakukan dengan rutin, bisa membawa kita meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.

      Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      Artinya "Siapa yang mengucapkan La ilaaha illallah karena mengharapkan wajah Allah yang dia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang dia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang dia mengiri hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga." (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

      Baca Juga: Kisah Freddy Budiman, Khatam Alquran 7 Kali Sehari Menjelang Eksekusi

      Itulah 7 tanda seorang muslim meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah. Dan yang pasti kita harus terub beramal sholeh, melakukan kebaikan dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Karena kita tidak tahu, kapan Allah Ta'ala memanggil kita.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan