• Photo :
        • Ilustrasi hutang.,
        Ilustrasi hutang.

      “Menangguhkan utang orang yang mampu adalah suatu kezaliman. Dan, apabila diantara kamu sekalian itu dibayar oleh orang yang mampu dengan cara cicilan maka terimalah yang demikian itu.” (HR.Bukhari dan Muslim).

      Kadang untuk membayar utang kita menemui kesulitan. Penghasilan ada, tapi pengeluaran juga tak kalah besarnya sehingga kemampuan membayar utang, meski prioritas menjadi terabaikan. Abu Umamah, seorang sahabat Rasul bahkan sampai menangis dan berdiam di masjid karena tak mampu membayar utang. Melihat sahabatnya bersedih karena utang, Rasul lalu memberikan doa untuk dipanjatkan. Seperti dikisahkan di bawah ini:

      Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, “Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu sholat?” Abu Umamah menjawab, “Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.” 

      Beliau kembali bertanya, “Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?” 

      Umamah menjawab, “Tentu, ya Rasul.” 

      Beliau melanjutkan, “Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:”   

       اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan