• Photo :
        • Mamah Dedeh,
        Mamah Dedeh

      "Shafa Marwa itu siyarnya Allah. Ketika kita Haji, ketika kita umroh, ketika kita melakukan Sa'i, saya tanya? Menapaktilasi perbuatan siapakah kita? Siti Hajar, laki-laki perempuan? Perempuan. Ini sejarah, 3.600 tahun yang lampau. Artinya, bukan baru sekarang seorang perempuan bekerja," jelasnya.

      Selain itu, tambah Mamah, tengok juga sejarah mengenai istri Rosul, Siti Khadijah, perempuan yang hebat, pengusaha yang luar biasa. Di mana, pegawainya sangat banyak. Bahkan, Rosul sebelum menjadi suami Khadijah, juga sebagai pegawainya. "Artinya, dua ayat ini mengabarkan kepada kita perempuan di alam dunia harus bekerja," ujarnya.

      Mamah juga mengibaratkan, kalau seorang perempuan mempunya suami yang masih bisa memberikan nafkah, tetapi suaminya tidak selalu duitnya banyak, atau kadang-kadang penghasilnya sedikit, bahkan suaminya kena pemutusan hubungan kerja (PHK), di sini perempuan muncul ke permukaan untuk mencari rezeki.

      "Bagaimana seorang yang bernama Ummu Salamah, perempuan yang anaknya banyak, dia rela menyamak kulit. Jadi, betapa banyak perempuan-perempuan yang bersemangat pada zaman dahulu, mereka bekerja-bekerja dan berusaha," tuturnya.

      Pada kesempatan itu, Mamah juga menerangkan, bila seorang perempuan bekerja, mutlak hasilnya itu hak bagi seorang perempuan yang bekerja, sehingga sedikitpun suami tidak boleh mengambil dari hasil kerja istrinya 

      “Namun, kalau kita tahu, suami kita tidak bekerja, tidak mungkin dong, kita tinggal diam. Kita biayain kehidupan rumah tangga, makanan minuman, pakaian, sekolah, pendidikan, kesehatan seluruh keluarga, suami dan anak-anak, karena suami di-PHK,” lanjutnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan