• Photo :
        • Hewan Sapi Kurban di Masjid Al Muawanah,
        Hewan Sapi Kurban di Masjid Al Muawanah

      Sahijab – Bulan Dzulhijjah identik dengan qurban, atau menyembelih hewan sebagai bentuk ketakwaan pada Allah SWT seperti yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Pada bulan ini, maka umat Islam yang siap secara materi akan memilih hewan untuk disembelih.

      Dalam surat Alhajj ayat 36, Allah SWT berfirman sebagai berikut:
       “Dan telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagaian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.”

      Dalam surat Alkautsar, Allah SWT juga  berfirman:

      فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

      “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (Surat Al Kautsar: 2).

      Baca juga: Keutamaan Sabar dan Janji Allah SWT pada Mereka yang Bersabar

      Kemudian dalam hadistnya, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang memperoleh suatu kelapangan, tetapi dia tidak berkurban, janganlah ia menghampiri tempat sholat kami.” (HR.Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

      Dari ayat dan hadist tersebut, maka mayoritas ulama (Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Hambali) memandang bahwa melaksanakan hewan kurban tidak wajib, tapi merupakan sunnah muakkad atau sunnah yang dikuatkan. 

      Lalu apa hikmah qurban yang membuat umat Islam diminta melakukannya? Sahijab menyimpulkan dari berbagai sumber sebagai berikut:

      1. Mengingatkan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS

      Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang secara suka rela menyembelih Nabi Ismail sebagai bentuk pengorbanan dan kepatuhan pada perintah Allah SWT. 

      Al Quran dalam surat As-Saffat ayat 102 sampai ayat 107.

      فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ 

      “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

      Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela kehilangan anak satu-satunya demi ketakwaan pada Allah SWT

      2. Tanda orang yang bertakwa

      Melakukan qurban artinya menunjukkan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal tersebut disampaikan Allah dalam surat Alhajj ayat 37: 

      لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

      Artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”

      Dalam hadist lain, Rasulullah bersabda. Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)

      3. Qurban sumber kebaikan

      Qurban akan menjadi kebaikan, bahkan dari setiap helai bulu dan rambut dari hewan yang dikurbankan akan membawa kebaikan. Hal tersebut disampaikan dalam hadist sebagai berikut:

      عَنْ أَبِى دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الأَضَاحِىُّ قَالَ « سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ». قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ ». قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوفِ حَسَنَةٌ ».

      Dari Abu Daud dari Zaid bin Arqam dia berkata, “Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah maksud dari hewan-hewan kurban seperti ini?” beliau bersabda: “Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, lantas apa yang akan kami dapatkan dengannya?” beliau menjawab: “Setiap rambut terdapat kebaikan.” Mereka berkata, “Bagaimana dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan.” (HR. Ibnu Majah).
       

      Berita Terkait :

Jangan Lewatkan