• Photo :
        • Ibu menyusui - photo by gdakaska on pixabay.com,
        Ibu menyusui - photo by gdakaska on pixabay.com

      Sahijab – Bagi ibu yang bekerja dan baru melahirkan, tentu memiliki problematika khususnya menyusui anaknya. Seperti diketahui, bayi yang baru lahir harus diberikan air susu ibu (ASI) ekslusif selama enam bulan pertama.

      Tapi kini, ASI perah sudah menjadi salah satu gaya hidup ibu modern. Bahkan bagi mereka yng tidak bekerja di kantor sekali pun. Untuk itu, harus tahu cara menyimpan ASI perah yang benar agar nutrisinya tetap terjaga dan tidak rusak.

      Dikutip Sahijab dari Women Health, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan saat menyimpan dan mencairkan ASI yang dibekukan dengan benar. Seperti apa?

      Baca Juga: Ibu Menyusui dan Dibantu Susu Formula Boleh Tidak Puasa?

      Memompa ASI

      Jika Anda tidak dapat menyusui bayi secara langsung, pastikan untuk meluangkan waktu memompa ASI secara rutin. Ini akan membantu Anda untuk terus memproduksi susu.

      Sebelum Anda memompa, cuci tangan dengan sabun dan air. Jika sabun dan air tidak ada, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang memiliki setidaknya 60 persen alkohol. Pastikan area tempat Anda memompa dan komponen serta botol pompa bersih. Anda tidak perlu mencuci payudara dan puting sebelumnya.

      Perhatikan hal-hal penting berikut ini:

      • Pikirkan hal-hal yang Anda sukai tentang bayi.
      • Bawalah foto atau selimut atau pakaian yang memiliki aroma bayi.
      • Oleskan kain hangat dan lembab ke payudara.
      • Pijat dengan lembut.
      • Pikirkan susu mengalir ke bawah.
      • Duduklah dengan tenang dan santai.

      Penyimpanan ASI

      Setelah pemompaan ASI selesai, Anda dapat:

      • Menyimpan susu pada suhu kamar. ASI akan baik selama 4 jam pertama setelah dipompa pada suhu kamar.
      • ASI masih bagus jika disimpan di lemari es selama 4 hari.
      • Jika ingin dimasukkan dalam freezer, bekukan segera setelah memompa dan aman disimpan selama 6-12 bulan lamanya.

      Pastikan saat menyimpan ASI gunakan botol kaca atau plastik food grade. Jangan gunakan botol plastik sekali pakai atau yang mengandun BPA.

      Beri label yang jelas pada wadah susu, sehingga tidak tertukar mana ASI yang sudah lama atau baru diperah. Sertakan nama anak jika menimpan susu di tempat penitipan anak.

      Biarkan sekitar ada udara sekitar satu inci dari tutup wadah, karena volume susu akan menjadi lebih besar ketika beku. Jangan tutup rapat atau mengencangkan tutup botol sebelum susu benar-benar membeku. Simpan susu di belakang freezer, jangan di rak pintu agar tidak mudah mencair.

      Baca Juga: Kisah Wanita Menyusui 20 Bayi Sehari di Rumah Sakit Bersalin

      Cara mencairkan dan menghangatkan ASI

      Mencairkan susu

      • Lelehkan ASI yang paling awal atau lama disimpan.
      • Air susu ibu tidak perlu dihangatkan. Beberapa ibu lebih suka menyajikannya pada suhu kamar. Beberapa ibu menyajikannya dalam kondisi dingin.
      • Jika beku, taruh botol susu di kulkas bawah. Pindahkan dari freezer.

      Menghangatkan susu

      • Jaga agar wadah tetap tertutup saat pemanasan.
      • Simpan di dalam air hangat, bukan panas, atau air mengalir.
      • Jangan pernah menaruh botol atau kantong ASI dalam microwave karena akan merusak ASI.
      • Tes suhu, taruh beberapa tetes di pergelangan tangan. Jika susu hangat bisa langsung diberikan.
      • Aduk susu bercampur lemak, jangan mengocok susu saat dalam wadah.
      • Berikan ASI yang telah dicairkan dalam 24 jam paling lama.
      • Jangan membekukan ASI yang telah dicairkan.
      • Buang susu yang tersisa dalam waktu 2 jam setelah bayi selesai menyusu.

      Baca Juga: Golongan yang Diizinkan Tidak Puasa

      Itulah cara menyimpan ASI perah yang benar dan tepat, sehingga kadar nurisinya tidak rusak.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan