• Photo :
        • Dokter Reisa Broto Asmoro Berdoa,
        Dokter Reisa Broto Asmoro Berdoa

      Sahijab – Alhamdulillah, kita masih dipertemukan Allah SWT dengan bulan Dzulhijjah di tahun ini dan semoga kita dipertemukan lagi di tahun depan. Aamiin, Aamiin ya Rabbal Alamin.

      Pada kesempatan ini, Sahijab kutip dari Channel Youtube Insan Bertaqwa, ingin berbagi doa berbuka puasa yang terdapat di bulan Dzulhijjah, yang dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan 9 Dzulhijjah, sebelum datangnya Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

      Seperti diketahui, kita disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Dzulhijjah, yaitu puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. 

      Selain puasa Tarwiyah dan Arafah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, kita juga disunnahkan puasa pada tanggal 1 sampai dengan 7 Dzulhijjah.

      Baca juga: 5 Ibadah Sunnah Bagi Penqurban Menurut Ustadz Abdul Somad

      Tentunya, bagi yang ingin menjalankan ibadah puasa sunnah tersebut, harus mengetahui apakah doa ketika berbuka puasa sunnah Dzulhijjah ataupun doa berbuka puasa wajib (Ramadhan) itu sama atau tidak? 

      Sebenarnya, doa berbuka puasa di bulan Dzulhijjah, tidak banyak berbeda dengan puasa lainnya, baik yang wajib dilaksanakan di bulan Ramadhan ataupun puasa sunnah di bulan lainnya.

      Sebelum memulai makan dan minum saat berbuka, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan doa yang bisa kita ucapkan. Adapun doa berbuka puasa yang biasanya kita baca seperti ini: 

      اللهم لك صمت و بك أمنت و على رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الراحمين

      (Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin)

      “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mua, wahai Dzat yang Maha Penyayang”.

      Doa berbuka puasa tersebut, bersumber dari hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. 

      Lalu, ada juga doa berbuka puasa seperti diriwayatkan dalam hadits riwayat Abu Daud: 

      ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

      (Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah)

      "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."

      Dari kedua doa berbuka puasa di atas manakah yang lebih sahih? Namun, jika melihat dari dua rujukan tersebut bahwa doa buka puasa yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim jelas lebih sahih, dibandingkan doa buka puasa yang diriwayatkan oleh Abu Daud. 

      Hal ini, lantaran doa buka puasa dari riwayat Abu Daud, didasari oleh kesepakatan para ulama ahli hadits. Itu artinya, doa buka puasa yang biasa kita amalkan (doa buka puasa yang diriwatkan Bukhari dan Muslim) sudah sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

      Namun, jika terjadi perdebatan, sangat dianjurkan untuk tidak membesar-besarkannya. Semoga doa puasa di bulan Dzulhijjah ini bermanfaat dan mendatangkan kebaikan bagi yang menjalankannya. Aamiin, Aamiin ya Rabbal Alamin.

      Baca juga: Dahulukan Qadha Ramadhan atau Puasa Arafah? Simak Ustadz Adi Hidayat

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan