• Photo :
        • Peziarah mengunjungi bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu, 4 Mei 2019.,
        Peziarah mengunjungi bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu, 4 Mei 2019.

      Sahijab – Menjelang hari raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan dua puasa sunah, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah yang dilakukan pada 8 Dzulhijjah dan 9 Dzulhijjah.

      Lalu, apa sih keutamaan puasa Arafah? Seperti dikutip Sahijab dari channel Youtube Mutiara Islam, ada sejumlah hadits menjelaskan keutamaan puasa Arafah, yang betapa besar manfaat dari puasa di tanggal 9 Dzulhijjah tersebut.

      Baca juga: Asal Usul Nama Puasa Tarwiyah dan Arafah

      Sahabat pernah bertanya langsung kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam tentang keutamaan puasa Arafah. Kepada para sahabat tersebut, kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan tentang keutamaan puasa Arafah sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Imam muslim. Salah satu keutamaan puasa arafah adalah menghapus dosa setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.

      Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: yang artinya "Puasa Arafah 9 Dzulhijjah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (Hadits Riwayat Muslim).

      Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin mengutip hadis riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: 

      "Tiada ada hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari yang 10 ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi berpuasa satu tahun. Melakukan sholat malam di dalamnya, membandingi sholat malam pada malam Lailatul Qadar. 

      Salah seorang sahabat bertanya apakah lebih baik daripada jihad fisabilillah? Beliau bersabda: "Iya. Lebih baik daripada jihad fisabilillah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya, kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid}." 

      Hadits keutamaan puasa Arafah di atas dengan redaksi hampir sama, juga diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Puasa Arafah merupakan salah satu amalan utama dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

      Imam Bukhari juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Daud tentang puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan Arafah. Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis."

      Sementara itu, niat berpuasa Arafah sebagai berikut:

      نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

      Arab-Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala.

      Artinya: "Saya berniat menjalankan puasa Arafah, karena Allah ta'ala."

      Baca juga: Jadi yang Terbaik di Muka Bumi, Ini 10 Manfaat Air Zam Zam bagi Tubuh​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan