Sahijab – Umat Muslim baru saja merayakan Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Setelah itu memasuki hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah atau di tahun ini jatuh pada tanggal 1, 2, 3 Agustus 2020.
Ketika Idul Adha dan selama tiga hari tersebut atau hari tasyrik, umat Islam diharamkan melaksanakan puasa, baik fardu maupun sunnah.
Baca juga: Hukum Menghajikan Orang Tua yang Meninggal
Dilarang puasa pada dua hari raya dan hari tasyrik (tanggal 11-12-13 bulan haji). Sabda Rasulullah SAW : Artinya: Dari Anas, "Nabi SAW. telah melarang berpuasa lima hari dalam satu tahun, a. Hari Raya Idul Fitri b. Hari Raya Haji (Idul Adha) tiga hari tasyriq (tanggal 11,12,13 bulan haji)."(Riwayat Daru-Qutni)
Kendati diharamkan untuk berpuasa, namun terdapat beberapa amalan dan doa yang dianjurkan selama hari tasyrik.
Seperti dikutip Sahijab dari Channel Youtube Do'a Dan Dzikir, pada hari tasyrik, kita dianjurkan memperbanyak doa sapu jagad.
Allah Ta’ala berfirman,
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”
[ QS. Al Baqarah: 200-201 ]
Dari ayat ini kebanyakan ulama terdahulu/ulama salaf menganjurkan membaca do’a “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” di hari-hari tasyrik. Sebagaimana hal ini dikatakan oleh ‘Ikrimah dan ‘Atho’.
Baca juga: Suasana Idul Adha di Beijing