Sahijab – Islam memiliki Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan nyata bagi pengikutnya. Salah satu sifat utama Rasulullah Muhammad SAW adalah senantiasa berbuat kebaikan. Sebagai umatnya, maka selayaknya kita juga melakukan kebaikan seperti yang Rasulullah ajarkan.
Berbuat baik yang Rasulullah ajarkan bukan tanpa dasar. Sebab, Allah SWT juga berfirman dalam Al Quran
مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِّنْهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Al-Qashas, ayat 84)
Dalam ayat yang lain, Allah SWT juga mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik dan menolak kejahatan. Termasuk menolaknya dengan cara yang lebih baik.
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik” ( Al Fussilat, ayat 34)
Allah SWT juga meminta Rasulullah mengingatkan umatnya untuk menjauhi keburukan, meski keburukan itu lebih menarik hati.
قُل لاَّ يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتَّقُواْ اللّهَ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu” (Al-Ma’idah, ayat 100)
Baca juga: Doa Sapu Jagat, Favorit Rasulullah Muhammad SAW
Anjuran agar kita selalu berbuat baik ternyata bukan untuk orang lain. Dampak dari kebaikan yang kita lakukan tak hanya akan dirasakan oleh orang lain, tapi juga kita sendiri. Dan hal itu Allah sampaikan melalui firmanNya sebagai berikut:
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ
"Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri" (QS. 17: 7).
Dalam melakukan kebaikan, Allah SWT juga meminta hambaNya untuk mengikuti cara yang Allah lakukan dalam berbuat baik pada seluruh mahluk hidup. Hal tersebut juga Allah SWT sampaikan dalam Al Quran:
"Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu" (QS. 28: 77).
Allah SWT juga meminta kita selalu mengingat kebaikan yang telah Ia berikan pada kita, seperti disebutkan dalam Al Baqarah:
اذْكُرُواْ نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ
“Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku Berikan kepadamu” (Al-Baqarah: 122)
Allah berbuat baik pada hambaNya tanpa mengharap imbalan. Tapi Allah SWT mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas pemberianNya.
Bersyukur atau ingkar dari kebaikan Allah SWT, kita sendiri yang akan menanggung bebannya. Seperti yang Ia sampaikan melalui firmanNya di surat Ibrahim ayat 7, sebagai berikut:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Melalui ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan bahwa jika kita senantiasa bersyukur maka kenikmatan akan terus bertambah, dan jika kita ingkar atas kebaikanNya maka azabNya sangat pedih. Azab Allah SWT bisa datang dalam bentuk hidup yang selalu resah, hidup yang tak bahagia, dan tak pernah tenang.
Dari uraian di atas, jika hijabers ingin hidup bahagia dan tenang, maka berbuatlah kebaikan dan jangan lupa senantiasa bersyukur atas semua nikmat yang Allah SWT berikan.