Nabi Musa mengemban tugas yang berat kala itu, yaitu harus menghadapi raja Firaun yang semena-mena. Untuk menghilangkan rasa khawatir dalam dirinya, Nabi Musa memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk diberi kemudahan dalam segala urusan termasuk dalam menyampaikan dakwah.
Nabi Musa merupakan Nabi yang cadel, karena kisahnya ketika diminta memilih antara bara api atau batu permata, Nabi Musa memilih bara api untuk dimasukkan kedalam mulutnya.
Hal ini menjadi kegelisahan Nabi Musa. Karena itu, Nabi Musa memohon supaya apa yang menjadi kekurangannya (lidah yang cadel) tidak menghalaunya dalam melaksanakan dakwah.
Atas permohonan Nabi Musa tersebut, Allah mengutus Nabi Harun, saudara Nabi Musa untuk membantunya dalam berdakwah menyampaikan ajaran tauhid.
Baca juga: Dahsyatnya Doa Nabi Yunus