• Photo :
        • ilustrasi ibu rumah tangga.,
        ilustrasi ibu rumah tangga.

      Sahijab – Ibu adalah posisi yang dimuliakan dalam Islam. Bahkan doanya mampu menembus langit.

      Sebagai Muslim dan Muslimah, kita pasti sudah sering mendengar bagaimana mulianya posisi seorang ibu dalam Islam. Bahkan Rasulullah, menyebutkan dengan tegas dalam beberapa hadistnya. 

      Begitu mulianya seorang ibu, hingga disebut doanya mampu menembus langit. Tak ada lagi hijab antara ibu dan Allah SWT ketika ia panjatkan doa penuh ketulusan untuk anaknya. 

      Maka, berbuat baiklah selalu pada Ibu. Sebab, tanpa ridho dan restunya, Allah akan membuat hijab antara kita dan diriNya. Perjuangan ibu sejak mengandung, melahirkan, mengasuh, mendidik, hingga mengantarkan anak-anaknya dewasa adalah perjuangan yang tak akan ternilai dengan harta apapun. 

      Baca juga: Ini Panduan Ruqyah Sesuai Cara Rasulullah

      Rasulullah juga mengatakan, doa yang mustajab adalah doa orang tua. Hal tersebut beliau sampaikan dalam hadist sebagai berikut:

      “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud)

      Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

      ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

      “Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi)

      Lalu mengapa doa ibu sangat mustajab? Berikut penjelasannya:

      1. Ibu adalah orang yang melahirkan kita ke dunia

      Dalam surat Luqman, Allah SWT langsung memberi perintah kepada manusia agar berbuat baik pada ibu dan bapaknya. Ibu adalah orang mengandung dan melahirkan kita ke dunia, juga menyusui dan menyapih dalam dua tahun. 

      Mengandung dan melahirkan bukan perkara mudah buat perempuan. Proses ngidam dan mengatasi perubahan hormon selama kehamilan butuh perjuangan dan pengorbanan. Itu sebabnya posisi Ibu menjadi mulia. 

      "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun-. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (QS : Luqman : 14)

      2. Merawat sejak dalam kandungan

      Ibu adalah satu-satunya orang yang merawat kita ketika berada dalam kandungan. Dan mengandung bukanlah proses yang cepat dan sebentar. Butuh sembilan bulan untuk janin tumbuh dan berkembang di dalam kandungan. Selama sembilan bulan itu pula ibu akan merasakan kondisi yang tak nyaman. 

      Setelah melahirkan, ibu juga masih memberikan ASI, perjuangan memberikan ASI juga tak mudah. Apalagi sekarang banyak perempuan bekerja. Hijabers yang bekerja, hamil dan memiliki anak pasti tahu bagaimana rasanya akrobat antara menyelesaikan pekerjaan kantor, memerah ASI dan merawat bayu, juga menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. 

      "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.(QS : Al-Ahqaaf : 15)

      3. Ibu adalah hal utama keridhoaan Allah pada kita

      Rasulullah menyebut "ibu" sebanyak tiga kali ketika ada sahabat yang meminta pendapatnya tentang kepada siapa ia harus mengabdi. Berulang sebanyak tiga kali Rasulullah menyebut "ibumu." Ketika pertanyaan keempat, barulah Rasulullah menyebut, "ayahmu."

      Tiga kali penyebutan menunjukkan bagaimana posisi ibu di mata Rasulullah. Jika menggunakan peringkat, maka posisi satu hingga tiga adalah untuk ibu. 

      Dari Abu Hurairah radhiyallaahuanhu, beliau berkata, "Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dan berkata, ˜Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?Nabi shalallaahu'alaihi wasallam menjawab,˜Ibumu!

      Dan orang tersebut kembali bertanya,˜Kemudian siapa lagi? Nabi shalallaahu˜alaihi wasallam menjawab, ˜Ibumu!" Orang tersebut bertanya kembali, ˜Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, ˜Ibumu." Orang tersebut bertanya kembali, ˜Kemudian siapa lagi, Nabi shalallahu'alaihi wasallam menjawab,˜Kemudian ayahmu" (HR Bukhari dan Muslim)
       

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan