• Photo :
        • Ilustrasi mati suri.,
        Ilustrasi mati suri.

      Sahijab – Kematian adalah takdir yang pasti datang pada setiap orang. Seperti kelahiran, maka kematian juga menjadi rahasia Allah SWT yang kita tak pernah tahu, kapan ia akan datang.

      Kematian akan menjadi pemisah kita dengan kehidupan duniawi. Itu sebabnya, Rasulullah kerap meminta umat Muslim untuk selalu mengingat kematian. Termasuk mempersiapkan diri agar mendapat ganjaran surga di akhirat kelak. 

      Alloh SWT berfirman:”Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kamilah kalian akan kembali”. (Al-Anbiya:35).

      Baca juga: Nama Bayi Laki-laki Islami dan Artinya

      Dalam ayat yang lain, Allah SWT juga berkata: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. (Al-A’raaf:34) 

      Kematian akan memutus kenikmatan duniawi

      Kematian akan memutus seluruh kenikmatan duniawi. Maka mengingat kematian akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan terhadap duniawi. Sebab, hanya kematian yang bisa menyadarkan kita bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. 

      ”Seluruh yang ada di atas dunia ini fana (tidak kekal)”. (Ar-Rahman:26).

      Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya yang disampaikan lewat sahabatnya Abu Hurairah RA: “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian)”. (HR. Tirmidzi).

      Dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW meminta kita memperhatikan apa yang sudah diperbuat untuk hari akhir. “Dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari (akhirat)”. (Al-Hasyr:18). 

      Ibnu Umar radhiyallahu anhuma pernah berkata, "Aku pernah menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai orang ke-sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, "Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?" Beliau menjawab, "(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan