• Photo :
        • Ribuan orang tumplak atau berkumpul dan memenuhi GOR Haji Agus Salim di Padang, Sumatera Barat, untuk Deklarasi Padang Anti-Maksiat dan menolak LGBT pada 18 November 2018. (Foto Ilustrasi),
        Ribuan orang tumplak atau berkumpul dan memenuhi GOR Haji Agus Salim di Padang, Sumatera Barat, untuk Deklarasi Padang Anti-Maksiat dan menolak LGBT pada 18 November 2018. (Foto Ilustrasi)

      Sahijab – Kata zalim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf “dzho lam mim” (ظ ل م ) yang bermaksud gelap. Di dalam Alquran menggunakan kata zhulm, selain itu juga digunakan kata baghy, yang artinya juga sama dengan zalim yaitu melanggar hak orang lain.

      Namun, pengertian zalim lebih luas maknanya ketimbang baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kezaliman itu memiliki berbagai bentuk di antaranya adalah syirik.

      Baca juga: Akibat yang Disebabkan Syirik Kecil dan Besar​

      Kalimat zalim, seperti dikutip Sahijab dari Wikipedia, bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidakadilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.

      Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk tidak melakukan perbuatan zalim atau aniaya kepada orang lain dan bagi diri sendiri. Allah SWT, bahkan menyebut akan memberi azab bagi orang yang zalim.

      Hal ini, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat ke-19:  

      وَمَنْ يَظْلِمْ مِنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا  

      "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar." 

      Kendati demikian, seperti apa bentuk kezaliman yang dilarang Allah SWT dan Rasul-Nya? Berikut, tiga macam kezaliman yang membuat Allah SWT murka, seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id

      1. Kezaliman hamba kepada Rabb-nya

      Kezaliman manusia kepada Penciptanya adalah dengan kufur kepada Allah, seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 254:

        
      وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ 

      "Dan orang-orang kafir itulah orang-orang zalim."

      Ayat lain dalam Alquran juga menyebut kezaliman seorang mahluk juga ditandai dengan berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan zat lain. Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 13:

       
      إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ 

      "Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." 

      2. Kezaliman kepada sesama manusia

      Menzalimi atau berbuat aniaya kepada sesama manusia, juga merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT. Perbuatan seperti menyinggung kehormatan orang lain, menyakiti tubuh atau hati orang lain hingga mengambil harta orang tanpa alasan yang benar adalah perilaku yang dimurkai Allah. 

      Allah menyebut akan mengambil amalan orang yang berbuat zalim dan diberikan kepada orang yang dizalimi. Bahkan, akan menimpakan dosa orang yang dizalimi kepada orang yang menzalimi. Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

      عن أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: مَنْ كَانتْ عِنْدَه مَظْلمَةٌ لأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ فَلْيتَحَلَّلْه ِمِنْه الْيَوْمَ قَبْلَ أَلَّا يكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، إنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمتِهِ، وإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سيِّئَاتِ صاحِبِهِ، فَحُمِلَ عَلَيْهِ 

      "Barangsiapa yang berbuat zalim kepada saudaranya, baik terhadap kehormatannya maupun sesuatu yang lainnya, maka hendaklah ia meminta kehalalannya darinya hari ini, juga sebelum dinar dan dirham tidak lagi ada. Jika ia punya amal salih, amalannya itu akan diambil sesuai dengan kadar kezaliman yang dilakukannya. Dan, jika ia tidak punya kebaikan, maka keburukan orang yang ia zalimi itu dibebankan kepadanya." (HR Bukhari)

      3. Zalim terhadap diri sendiri

      Kezaliman seorang hamba adalah dengan mengotori dirinya dengan berbagai bentuk dosa, pelanggaran, dan keburukan berupa kemaksiatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 57 yang artinya:

       
      وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ  

      "Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri."

      Jadi, sebaiknya tiga perbuatan zalim ini hendaknya dijauhi setiap Muslim, agar terhindar dari murka Allah SWT.

      Baca juga: Cara Pengajian Gus Miftah di Lokalisasi​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan