• Photo :
        • Ilustrasi Beribadah,
        Ilustrasi Beribadah

      Namun, yang jelas ayat ini menegaskan manusia akan melihat amal perbuatannya sekecil apapun itu. Dalam konteks kecil atau besarnya amal, Rasulullah SAW bersabda:

      عن عدي بن حاتم رضي الله عنه قال: سمعت النبي ﷺ يقول: اتقوا النار ولو بشق تمرة

      “Lindungilah diri kamu dari api neraka walau dengan sepotong kurma.” (HR Bukhari dan Muslim melalui ‘Adi Ibn Hatim).  

      Sementara kata yarah(u) terambil dari kata ra’â yang pada mulanya berarti melihat dengan mata kepala. Tetapi ia digunakan juga dalam arti mengetahui. Sementara ulama menjelaskan jika ingin memahaminya dalam arti melihat dengan mata kepala maka yang terlihat itu adalah tingkat-tingkat dan tempat-tempat pembalasannya serta ganjarannya. 

      Bila memahaminya dalam arti mengetahui maka objeknya adalah balasan dan ganjaran amal itu. Diperlihatkannya amal itu tidak berarti semua yang diperlihatkan itu otomatis diberi balasan oleh Allah, karena boleh jadi sebagian di antaranya, apalagi amalan-amalan orang mukmin dimaafkan oleh-Nya.

      Kata ‘amal yang dimaksud di sini termasuk pula niat seseorang. Amal adalah penggunaan daya manusia dalam bentuk apapun. Manusia memiliki daya empat pokok, yakni daya hidup, daya pikir, daya fisik, dan daya kalbu.

      Kedua ayat di atas merupakan peringatan sekaligus tuntunan yang sangat penting. Awal surat ini menjelaskan tentang goncangan bumi yang snagat dahsyat dan ketika itu seluruh yang terpendam di dalam perut bumi dikeluarkan sehingga nampak dengan nyata. Akhir surat ini pun berbicara tentang tampakan segala sesuatu dari amalan manusia sampai yang terkecilnya sekalipun. 

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan