Al-Khoro'ithi dalam Makarim Al Akhlaq mengutip pendapat Ali bin Abi Thalib RA soal ar-ra'du. Menurut Ali, ar-Ra'du adalah malaikat, sedangkan al-barq (kilatan petir) adalah pengoyak di tangannya sejenis besi.
Ibnu Taimiyah mengatakan, ar-ra'du adalah masdar ( bentuk kata benda) berasal dari kata ra'ada, yar'adu, ra'dan yang berarti 'gemuruh'. Namanya gerakan pasti menimbulkan suara. Malaikat adalah yang menggerakkan dengan cara menggetarkan awan, kemudian dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Ketika menafsirkan surat al-Baqarah ayat 19, as-Suyuthi mengatakan bahwa ar-Ra'du adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan. Dalam tafsir Jalalain juga disebutkan bahwa ar-ra'du adalah suara malaikat, sedangkan al-barq (kilatan petir) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat untuk menggiring mendung.
Secara umum, umat Islam meyakini ar-Ra'du dengan malaikat yang ditugasi mengatur awan atau suara dari malaikat tersebut yang tengah bertasbih dan mengatur awan. Sementara itu, al-barq atau ash-showa'iq adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat yang digunakan untuk menggiring mendung.
Ibnu Abbas menambahkan, "Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya." (Adab al-Mufrod/722).
Baca juga: Doa Memindahkan Hujan​