• Photo :
        • Ilustrasi,
        Ilustrasi

      Sahijab – Assalamu'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

      Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah yg pertama, tentang niat, yaitu setiap amalan tergantung pada niat.

      Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

      إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

      “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan RasulNya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).

      Baca juga: Yakin, dalam Setiap Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

      Suatu amalan menjadi sah secara syar’i dan juga akan mendapatkan pahala jika diniatkan dengan niat yang benar. Niat adalah sebuah amalan hati yang fungsinya membedakan antara ibadah yang satu dengan yang lain. Juga membedakan antara ibadah dengan adat kebiasaan biasa.

      Kita mengetahui ada mandi yang terkadang dilakukan hanya sekedar untuk membersihkan diri atau mendinginkan badan. Tapi ada juga mandi yang fungsinya sebagai ibadah. Yaitu untuk mengangkat hadas besar atau juga untuk mengagungkan syiar Allah subhanahu wa ta’ala seperti mandi untuk sholat Jumat.

      Kita mengetahui juga bahwa terkadang satu ibadah dengan ibadah yang lain memiliki bentuk yang sama. Misalnya sama-sama sholat empat rakaat. Tentu ini perlu dibedakan apakah kita ingin melakukan sholat dzuhur atau sholat ashar. Inilah fungsi niat. Yaitu yang pertama untuk membedakan, sedangkan fungsi yang kedua adalah menuntukan untuk siapa ibadah yang kita lakukan.

      Semoga kita selalu dimantabkan niat dan perbuatan hanya mengharapkan ridho Allah Subhanahu Watata'ala.

      Demikian kajian pengantar rehat kali ini, semoga bisa memotivasi kita untuk lebih baik dlm mengkaji dan mengamalkan Hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam

      Wassalamu'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh
       

      Penulis: Syifa Atoen/Khazanah

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan