• Photo :
        • Ilustrasi bertamu.,
        Ilustrasi bertamu.

      Sahijab – Menjaga silaturahmi adalah hal sangat penting dalam Islam. Bertamu adalah salah satu caranya. Tapi bertamu juga tak bisa sembarangan, ada adab bertamu yang perlu diingat dan dilakukan.

      Adab bertamu ini disampaikan para ulama sesuai tuntunan Al Quran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW yang beliau sampaikan dalam hadistnya. Ada enam hal yang wajib menjadi perhatian kita ketika akan bertamu ke rumah orang. 

      Berikut enam adab bertama yang Sahijab kumpulkan dari berbagai sumber.

      1. Meminta izin tiga kali

      عن أبى موسى الاشعريّ رضي الله عمه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه و سلم: الاستئذانُ ثلاثٌ، فان أذن لك و الاّ فارجع

      Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiallahu’anhu, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!’” (H.R. Bukhari dan Muslim)

      2. Mengucap salam dan minta izin masuk 

      Mengucap salam dan minta izin masuk ini disampaikan oleh Allah SWT dalam Al Quran.

      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُونَ

      “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nuur : 27)

      Sementara dalam hadistnya, Rasulullah SAW menyampaikan sebagai berikut:

      انّ رجلا من بنى عامر استأذن على النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم وهو في البيت فقال: أألج؟ فقال النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم لخدمه: آخرج الى هذا فعلّمه الاستئذان غقل له: السّلام عليكم

      Artinya : Bahwa ada seorang laki-laki Bani Amir meminta izin kepada Nabi saw., sedang Nabi saw. Berada di dalam ruman, katanya : apakah aku boleh masuk? Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. kemudian bersabda kepada khadamnya : “keluarlah temui orang itu, beritahukan kepadanya cara meminta izin yaitu dengan ucapan : Assalamu’alaikum!. Apakah aku boleh masuk? (HR. Ahmad dari Bukhari)

      Minta izin ditekankan oleh Rasulullah untuk menjaga pandangan. Hal tersebut disampaikan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Sahal ibn Sa’ad radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi  Wa sallam bersabda:
      اِنّما جُعل الاستئذان من أجل البصر

      “Sesungguhnya disyari’atkan minta izin adalah karena untuk menjaga pandangan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

      3. Mengetuk dengan perlahan

      Rasulullah meminta agar ketika bertamu tidak mengetuk pintu dengan keras, tapi melakukan dengan perlahan. Hal tersebut disampaikan melalui hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut: 

      diceritakan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu,

      إن أبواب النبي صلى الله عليه وسلم كانت تقرع بالأظافير

      “Kami di masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi  Wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari)

      4. Tidak menghadap pintu masuk

      Ketika mengetuk pintu dan mengucap salam, hindari berdiri langsung menghadap pintu. Paling aman, berdirilah menyamping dan tidak langsung menghadap pintu. Hal tersebut disampaikan Rasulullah SAW dalam hadistnya. Dari Abdullah bin Bisyr ia berkata,

      كان رسول الله إذا أتى باب قوم لم يستقبل الباب من تلقاء و جهه و لكن ركنها الأيمن أو الأيسر و يقول السلام عليكم السلام عليكم

      “Adalah Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum.” (HR. Abu Dawud)

      5. Jangan mengintip

      Mengintip sangat dilarang oleh Rasulullah Muhammad SAW. Padahal kadang ketika kita bertamu dan penasaran karena tak ada yang menjawab, sering kali kita berusaha mengintip. Rasulullah bahkan mengizinkan kita melempar batu kecil dan mencungkil mata mereka yang mengintip. 

      لو أنّ امرأ اطلع عليك بغير إذن فخذفته بحصاة ففقأت عينه لم يكن عليك جناح

      “Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (H.R. Bukhari Kitabul Isti’dzan).

      عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِك أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ مِنْ بَعْضِ حُجَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِشْقَصٍ أَوْ بِمَشَاقِصَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ يَخْتِلُ الرَّجُلَ لِيَطْعُنَهُ

      “Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu sesungguhnya ada seorang laki-laki mengintip sebagian kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu nabi berdiri menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar atau beberapa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang untuk menusuk orang itu.” (H.R. Bukhari Kitabul Isti’dzan).

      5. Pulanglah jika diminta kembali pulang

      Hal tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam Al Quran sebagai berikut: 

      فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

      “Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS:An-Nuur:28).

      6. Sebutkan identitas dengan jelas

      Jangan hanya menjawab saya, atau aku. Tapi sebutkan identitas dengan jelas ketika tuan rumah menanyakan. 

      أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَيْنٍ كَانَ عَلَى أَبِي فَدَقَقْتُ الْبَابَ فَقَالَ مَنْ ذَا فَقُلْتُ أَنَا فَقَالَ أَنَا أَنَا كَأَنَّهُ كَرِهَهَا

      “Aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku mengetuk pintu, lalu beliau bertanya, ‘Siapa?’ Maka Aku menjawab, ‘Saya.’ Lalu beliau bertanya, ‘Saya, saya?’ Sepertinya beliau tidak suka.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan