• Photo :
        • Menikah,
        Menikah

      Menurut Rakhmad Zailani Kiki, kepala Lembaga Peradaban Luhur kepada Sahijab, para ahli tafsir, seperti Ibnu Katsir di dalam Tafsir Alquran Al-'Azhim menjelaskan bahwa di ayat tersebut, terdapat perintah untuk menikah. Karena, dengan seseorang menikah akan menundukkan pandangannya dan menjaga kehormatannya, serta kemuliaan dirinya.

      Bahkan, di antara manfaat menikah yang disebutkan dalam ayat ini adalah, Allah akan memberi kecukupan. "Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya". 

      Sedangkan sahabat Ibnu Mas'ud ra. berkata, "Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah."

      Imam Al-Baghawi menyatakan bahwa 'Umar menyatakan seperti itu pula." Jika ada yang berpikir, "Ah, saya khawatir, rezeki saya bukan di jalan menikah, tapi di jalan lainnya. Saya enggak mau ambil risiko dengan menikah!"

      Enggak mau ambil risiko? Risiko sendiri dari bahasa Inggris: Risk. Dahulu kala, bangsa Inggris tidak mempunyai perbendaharaan diksi/kata Risk, mereka serap kata Risk dari kata bahasa Arab: Rizq (رزق). Kita di Indonesia menyebut Rizq dengan Rezeki.

      Jadi, menurut Inovator Kuantum Jodoh ini, mengambil risiko dengan menikah, artinya mengambil rezeki dengan menikah. Maka, rumusannya: Semakin besar risiko yang kita ambil, semakin besar rezeki yang kita ambil!

      Sebagai contoh sederhana, lanjut Rakhmad , bertambahnya rezeki ketika menikah: Sebelum menikah, perabotan rumah tangga minim atau bahkan tidak ada. Ketika menikah, berumah tangga, maka diadakan perabotan rumah tangga karena kebutuhan. Begitu pula, dengan kebutuhan lainnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan