• Photo :
        • Ilustrasi Taman Surga,
        Ilustrasi Taman Surga

      Sahijab – Surga yang dalam bahasa Arab, disebut al-Jannah diambil dari ungkapan al-hadiqah zatusy-syajar (kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan). 

      Ini untuk menggambarkan pada benak orang Arab ketika itu bahwa ada suatu tempat yang sangat indah nan diliputi berbagai macam kenikmatan luar biasa. Kontras sekali dengan wilayah Jazirah Arab yang kering kerontang dari hamparan padang pasir.

      Untuk itu, surga menjadi dambaan bagi seluruh umat manusia, karena di dalamnya terdapat kenikmatan yang abadi.

      Barang siapa yang memasukinya, dia akan senang, tak pernah susah dan akan kekal tak pernah mati, pakaiannya tak pernah renyuk dan masa mudanya tak pernah lenyap. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan umat Islam untuk memasuki surga.

      Baca juga: Lirik Lagu Bidadari Surga dari Syakir Daulay dan Adiba Uje

      Seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id, dalam kitab “Nashaihul ‘Ibad”, Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan, Ali bin Abi Thalib berpesan bahwa siapa yang mengumpulkan enam perkara berarti dia telah mendapatkan kunci untuk membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.

      Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yang berkuasa pada tahun 656 sampai 661. Dia termasuk golongan pemeluk Islam pertama dan salah satu sahabat utama Nabi.

      Enam perkara yang merupakan kunci surga tersebut adalah:

      1. Mengenali Allah SWT

      Bahwa Dialah penciptanya, menghidupkannya, dan mematikannya, lalu menaati-Nya atau melaksanakan semua perintah-Nya.

      2. Mengenali setan

      Bahwa dia lah musuhnya, lalu mendurhakainya atau tidak menuruti perintah setan.

      3. Mengenali akhirat

      Bahwa, ia tempat yang kekal, lalu berusaha mendapatkannya dengan menyiapkan bekal untuknya.

      4. Mengenali dunia

      Bahwa ia fana dan merupakan tempat yang akan segera lenyap. Kemudian, menolak dunia atau meninggalkannya dan tidak mengambilnya kecuali sebatas yang diperlukan sebagai bekal akhirat.

      5. Mengenali hal yang haq atau yang benar dalam hukum

      Lalu, mengikutinya dan mengamalkannya.

      6. Mengenali yang batil bahwa itu tidak baik

      Lalu, menjauhinya dan tidak melakukannya.

      Baca juga: Pemimpin yang Zalim Diharamkan Surga​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan