• Photo :
        • Ilustrasi salat malam.,
        Ilustrasi salat malam.

      Hadits ‘Ubadah bin ash-Shamit Radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

       إِنَّ مَسِيْحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ، قَصِيْرٌ، أَفْجَعُ، جَعْدُ، أَعْوَرٌ، مَطْمُوْسُ الْعَيْنِ، لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْـرَاءَ، فَإِنْ أَلْبَسَ عَلَيْكُمْ؛ فَاعْلَمُوْا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ. 

      “Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan, keriting, buta sebelah, mata yang terhapus tidak terlalu menonjol, tidak pula terlalu ke dalam, maka jika dia melakukan kerancuan (mengaku sebagai Rabb) kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah,” (HR Abu Dawud).

      Pendapat para sahabat, dan ulama yang mu’tabar (otoritatif) bahwa Dajjal itu adalah: 
      1. Individu; seseorang 
      2. Seorang Yahudi 
      3. Ia keluar dari Khurasan, atau Ashbihan, dan sekitar itu. 

      Jadi tidak ada dikatakan ia keluar dari Eropa, Afrika, Asia, atau Australia.  Apa yang dilakukan seorang Dajjal itu ada yang hakikatnya seperti itu dan ada yang majazi (kiasan). Namun, ia tetap satu orang. Dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim dinyatakan bahwa Dajjal itu adalah seorang Yahudi. 

      إنه يهودي وإنه لا يولد له ولد وإنه لا يدخل المدينة ولا مكة 

      "Sesungguhnya ia adalah seorang Yahudi. Sesungguhnya ia tidak punya keturunan. Sesungguhnya ia tidak bisa masuk di Madinah, dan tidak masuk Makkah."

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan