• Photo :
        • Ilustrasi salat malam.,
        Ilustrasi salat malam.

      Sahijab – Seperti apa hari akhir nanti selalu menarik minat baca. Rasulullah memberikan banyak sekali tanda-tanda akhir zaman. Dan percaya kiamat atau hari akhir adalah bagian dari rukun iman. 

      Hal yang paling sering dikisahkan sebagai salah satu tanda-tanda akhir zaman adalah turunnya Dajjal ke bumi. Seperti apakah Dajjal yang termaktub dalam berbagai kisah dan hadis tersebut? Sahijab mengutip NU Online mencoba mengulik tentang Dajjal dan akhir zaman. 

      Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW mengatakan tentang hari kiamat sebagai berikut:

      لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ سَبْعُوْنَ كَذَّابًا، قلُتْ: وَمَا ايَاتهُمُ ؟ ، قاَلَ: يَأتْوُنَكُمْ بسِنَّة لمَ تَكُوْنُوْا عَلَيْهَا ، يُغَيِّرُوْنَ بِهَا سُنَّتَكُمْ ، فَاِذَا رَأَيْتُمُوْهُمْ فَاجْتَنِبُوْهُمْ “

      "Hari kiamat tidak akan datang sampai muncul 70 orang pembohong. Aku bertanya: Seperti apakah ciri-cirinya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: mereka akan datang kepada kalian dengan membawa sunnah (pemikiran atau tindakan) yang belum pernah kalian praktekkan, mereka akan mengganti sunah kalian dengan sunah yang dibawanya. Jika kalian melihat mereka, maka jauhilah,” (HR Bukhari).

      Tentang Dajjal

      Ada beberapa riwayat hadits shahih yang menjelaskan tentang Dajjal itu. Di antaranya, hadits riwayat Abdullah ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Rasulullah berdiri di depan para sahabat, maka Rasulullah memuji Allah yang memang ahlinya, kemudian beliau menuturkan tentang Dajjal, kemudian berkata: ‘Aku mengingatkanmu dan tidaklah setiap nabi kecuali mengingatkan kaumnya, tetapi akan aku katakan padamu perkataan yang tidak pernah dikatakan oleh para nabi kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu bermata satu dan sesungguhnya Allah tidak bermata satu,” (HR Bukhari dan Muslim).

      Hadits ‘Ubadah bin ash-Shamit Radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

       إِنَّ مَسِيْحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ، قَصِيْرٌ، أَفْجَعُ، جَعْدُ، أَعْوَرٌ، مَطْمُوْسُ الْعَيْنِ، لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْـرَاءَ، فَإِنْ أَلْبَسَ عَلَيْكُمْ؛ فَاعْلَمُوْا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ. 

      “Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan, keriting, buta sebelah, mata yang terhapus tidak terlalu menonjol, tidak pula terlalu ke dalam, maka jika dia melakukan kerancuan (mengaku sebagai Rabb) kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah,” (HR Abu Dawud).

      Pendapat para sahabat, dan ulama yang mu’tabar (otoritatif) bahwa Dajjal itu adalah: 
      1. Individu; seseorang 
      2. Seorang Yahudi 
      3. Ia keluar dari Khurasan, atau Ashbihan, dan sekitar itu. 

      Jadi tidak ada dikatakan ia keluar dari Eropa, Afrika, Asia, atau Australia.  Apa yang dilakukan seorang Dajjal itu ada yang hakikatnya seperti itu dan ada yang majazi (kiasan). Namun, ia tetap satu orang. Dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim dinyatakan bahwa Dajjal itu adalah seorang Yahudi. 

      إنه يهودي وإنه لا يولد له ولد وإنه لا يدخل المدينة ولا مكة 

      "Sesungguhnya ia adalah seorang Yahudi. Sesungguhnya ia tidak punya keturunan. Sesungguhnya ia tidak bisa masuk di Madinah, dan tidak masuk Makkah."

      Di akhir zaman, Dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa. Seperti disampaikan Rasulullah dalam hadist berikut:

      Dajjal akhir zaman inilah yang dibunuh oleh Nabi Isa ibn Maryam 

      يخرج الدجال من أمتي فيمكث أربعين فيبعث الله عيسى بن مريم كأنه عروة بن مسعود الثقفي فيطلبه فيهلكه "

      “Dajjal itu keluar dari umatku. Ia tinggal (di bumi) selama empat puluh. Kemudian Allah mengutus Isa ibn Maryam yang seolah seperti Urwah Ibn Mas'ud at-Tsaqafy (nama seorang sahabat nabi). Kemudian Isa ibn Maryam mencari Dajjal itu dan membunuhnya. (Hadits riwayat Imam Ahmad; hadits riwayat Imam Muslim; Imam Al-Hakim).

      Demikian sedikit hal tentang Dajjal. Masih banyak hal lain yang bisa kita pelajari tentang Dajjal dan kemunculannya di akhir zaman. Sebaagai Muslim yang percaya pada ketentuan Allah SWT dan ajaran Rasulnya, maka kita perlu beriman atas segala penjelasan tersebut. Tentunya, sambil menyiapkan diri menghadapi hari akhir dan penghisaban di akhirat kelak. Wallahu'alam.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan