• Photo :
        • ilustrasi berdoa.,
        ilustrasi berdoa.

      Sahijab – Setiap manusia tak akan luput dari kesalahan. Hanya Rasulullah yang Allah SWT jaga sebagai manusia sempurna. Salah satu cara untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT adalah melakukan sholat taubat.

      Dalam salah satu hadistnya, Rasulullah bersabda:

      كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

      Artinya: “Setiap anak keturunan Adam adalah orang yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertobat.” (HR. Ibnu Majah)

      Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi—dari sahabat Ali bin Abi Thalib, dari sahabat Abu Bakar As-Shidiq bahwa Rasulullah bersabda:

      مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ لَهُ  

      Artinya: “Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan sholat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya.”

      Melakukan sholat taubat adalah bagian dari cara kita meminta ampunan pada Allah. Pelaksanaan sholat taubat tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat pada umumnya, yaitu dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Adapun niat sholat taubat adalah:

       أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ 

      “Ushallî sunnatat taubati." Artinya: saya berniat sholat sunnah taubat. 

      Setelah selesai sholat dua rakaat kemudian dilanjutkan bertobat dengan membaca istighfar yang disertai dengan penyesalan, tekad kuat untuk menjauhkan diri dari perilaku dosa dan tidak akan mengulanginya lagi. Lalu dilanjutkan dengan membaca doa sayyidul istighfar.

      Bacaan doanya adalah sebagai berikut:

      اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ 

      Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri mâ shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta. 

      Artinya, “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan