• Photo :
        • Para pelayat berdatangan ke rumah duka Sony Sumarsono, anggota KPPS di TPS 126, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, yang meninggal dunia pada Selasa, 23 April 2019.,
        Para pelayat berdatangan ke rumah duka Sony Sumarsono, anggota KPPS di TPS 126, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, yang meninggal dunia pada Selasa, 23 April 2019.

      Sahijab – Jika kita mendengar kabar ada keluarga, teman atau kerabat yang meninggal dunia, biasanya kita melakukan takziah.

      Secara bahasa takziah berarti menghibur, menyatakan bela sungkawa, menyampaikan duka cita, dan menyabarkan keluarga orang yang meninggal. Melakukan takziah juga mendapat pahala. Rasulullah bersabda :

      مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ

      Artinya : “Barangsiapa yang bertakziah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti pahala yang diperoleh orang tersebut.” (HR Tirmidzi).

      Namun dengan kondisi pandemi sekarang ini, ada baiknya kita tetap berhati-hati dan ketat menerapkan protokol kesehatan saat melakukan takziah. Dengan takziah, kita tak hanya mendapatkan pahala, tapi juga bisa menghibur keluarga yang kehilangan dan menyabarkan keluarga yang meninggal. 

      Baca juga: Doa agar Dihindarkan dari Musibah

      Saat takziah, ada doa yang bisa kita bacakan. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:

      إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى…فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ

      “Inna Lillahi Maa Akhozha, walahu Maa A’thoo Wakullu Syai’in ‘Indahu Bi Ajalain Musamma…Faltashbir Walatahtasib.”

      Artinya : “Sesungguhnya bagi Allah, apa yang Dia ambil dan bagi-Nya juga apa yang Dia berikan. Segala sesuatu bagi-Nya ada memiliki masa-masa yang telah ditetapkan, hendaklah kamu bersabar dan mohon pahala (dari Allah).” (HR. Bukhari dan Muslim).

      Selain doa tersebut, jangan lupa juga untuk membacakan doa ketika berada di sisi jenazah. Rasulullah mengajarkan doa di sisi jenazah sebagai berikut:

      اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

      Artinya : “Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkan di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia). Berilah ganti keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.” (HR. Muslim).
       

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan