Sebagian hijabers lebih percaya diri mengenakan jilbab setelah memakai ciput. Pastikan ciput yang dipakai adalah bahan yang mudah menyerap keringat. Sebab, ciput akan menyerap keringat di kepala. Jika keringat tak terserap, ia akan menempel di jilbab yang dikenakan. Akibatnya jilbab mudah menjadi bau. Seperti jilbab, ciput juga wajib diganti setiap hari. Jangan gunakan ciput yang sama untuk dipakai berkali-kali.
Nah, kadang keterbatasan waktu membuat hijabers bergegas memakai ciput dan jilbab meski rambut masih basah setelah keramas. Padahal, ketika rambut yang masih basah tertutup jilbab, air akan terserap di kain jilbab. Jika langsung memakai helm, maka akan semakin lembab karena jilbab tidak terpapar sinar matahari. Akibatnya, jilbab akan menjadi basah dan lembab, dan akhirnya berbau. Jadi, jika terpaksa sekali harus menutup rambut ketika masih basah, sebaiknya membawa kerudung lain untuk ganti. Setelah tiba di tempat tujuan, cari toilet terdekat, ganti ciput dan jilbab dengan yang baru.
Kain berwarna gelap mudah menyerap panas. Akibatnya, membuat kulit kepala jadi mudah berkeringat. Ketika berkeringat dan sedang memakai helm, maka tak ada kesempatan untuk melepaskan uap air dari keringat yang muncul. Gunakan warna terang akibat tak mudah berkeringat ketika mengenakan helm.
Salah satu sumber bau pada kain adalah rambut yang lepek dan kotor. Maka hijabers harus sesering mungkin mencuci rambut dan mengeringkannya hingga tuntas. Kulit kepala yang segar dan terawat karena rajin dicuci membantu mencegah bau apek nempel di jilbab.