• Photo :
        • Ustadz Zaidul Akbar,
        Ustadz Zaidul Akbar

      Sahijab – Penyakit Covid-19 ditandai dengan masuknya virus Corona ke dalam tubuh. Kadang, kita tak sadar apa saja gejala yang kita alami ketika tubuh terpapar virus. 

      Menurut dr. Zaidul Akbar, salah satu indikator paling umum jika ada virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, bisa diketahui dari suhu badan kita, baik itu infeksi bakteri maupun infeksi virus. 

      "Kalau infeksi bakteri, biasanya sudah lebih dari tiga hari. Dan infeksi virus biasanya satu harian, tinggi panasnya," ujarnya di IG TV @yukbelajarjsr, dikutip Sahijab dari VIVA, Selasa 5 Januari 2021.

      Selain demam, dokter yang kerap dipanggil ustaz itu menambahkan, ada beberapa keluhan atau gejala lain yang bisa dijadikan patokan, antara lain, mual, badan dan otot terasa nyeri, muntah, diare, dan lain-lain. Namun, tanda paling umum menurut dokter Zaidul adalah demam. 

      Lalu, sampai berapa lama kita dapat mentolerir gejala-gejala yang kita rasakan tersebut? 

      "Sebenarnya kata kuncinya adalah pahami. Ketika ada infeksi bakteri ataupun virus, sebenarnya demamnya kita yang muncul itu adalah caranya tubuh kita untuk meningkatkan jumlah pasukan imun kita," kata dia. 

      Maka dari itu, menurut Zaidul, saat merasakan demam sebenarnya tidak perlu diturunkan, karena itu adalah cara tubuh untuk meningkatkan jumlah pasukan imun di tubuh kita. Tapi, ada catatannya. 

      "Catatannya, Anda harus menguatkan lagi pasukan yang ada. Maksudnya, dalam tubuh kita ada bakteri juga, bakterinya bisa Anda kasih 'makan' dengan cara memberikan makanannya dia," tuturnya. 

      Zaidul turut memberikan contoh, menurut dia salah satu makanan bakteri yang paling baik adalah air kelapa. 

      "Makanya, salah satu cara untuk menurunkan demam sebenarnya adalah minum air kelapa. Berarti bakteri yang ada di dalam tubuh kita diperkuat dengan adanya air kelapa," lanjut dia. 

      Beliau menambahkan, selain air kelapa, juga bisa memanfaatkan air putih, dengan meminumnya langsung atau ditambahkan dengan madu. 

      "Air putih atau dikasih madu, terus aja diminum, nanti lama-lama panas itu akan turun dengan sendirinya. Tapi kalau seandainya, kita gak bisa makan, masuk makan minum susah, itu mungkin perlu penanganan lebih lanjut, pakai infus segala macam," tutur dr. Zaidul Akbar. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan