Sahijab – Menurut bahasa, arti Al Karim di dalam Asmaul Husna adalah Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Dan menurut istilah, arti Al Karim adalah sifat Allah Azza wa Jalla Yang Maha Mulia, Pemurah dan menganugerahkan rezeki kepada makhluk-Nya.
Selain itu, Al Karim juga memiliki arti bahwa Allah Azza wa Jalla memiliki semua kebaikan, di antaranya sifat pemurah dan pemberi nikmat. Ini ditegaskan di dalam Alquran surat Al Infitar ayat 6.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ
Yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm
Artinya: "Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah."
Baca Juga: Manusia Jika Memiliki Sifat Allah Ini Akan Dipuji
Di dalam ayat tersebut, Al Karim memiliki arti sebagai Maha Pemberi karena Allah Azza wa Jalla akan selalu memberikan kebutuhan manusia. Ini menunjukkan bagaimana Allah memiliki sifat dermawan kepada makhluk-Nya.
Kedermawanan Allah Azza wa Jalla bukan hanya soal harta saja, tetapi menyangkut semua hal yang kita terima. Inilah yang membuat kita sebagai manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Allah Azza wa Jalla.
Maka ini menyiratkan bagi kita untuk tidak memiliki sifat sombong atau pelit dalam hati. Manusia harus memiliki sifat dermawan, karena Allah Azza wa Jalla telah menegaskan sifat dermawannya serta tidak menyukai kesombongan.
Selain itu, kita juga harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini, terutama kelebihan harta. Dan jangan pernah melalaikan amal ibadah, meskipun sudah memiliki atau mampu mewujudkan keinginannya.
Sementara dikutip Sahijab dari Bincang Syariah, Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa arti dari Al Karim adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan.
Allah Azza wa Jalla juga tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi, dan akan selalu memenuhi kebutuhan makhluk-Nya apabila memohon. Dan jangan pernah memohon kepada makhluk lain selain-Nya.
Baca Juga: Tafsir dan Makna Surat Annas
Arti dari Al Karim juga mencakup Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih. Serta tidak mengabaikan kepada siapa yang ingin berlindung kepada-Nya, tanpa perantara benda atau pun perantara lainnya.