• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      "Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu di antara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah Yang Mahakaya dan kamulah yang membutuhkan (karunia-Nya). Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar) Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu (ini).” (QS Muhammad: 38)

      Kekayaan Allah SWT adalah kekayaan seutuhnya dan mutlak yaitu serba kecukupan dan tidak membutuhkan sesuatu. Sementara kekayaan manusia bersifat relatif dan tidak mutlak.

      Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Jangan Bangga Dulu dengan Kekayaan Anda Raih

      Sebagian dari manusia mungkin merasa tidak membutuhkan orang lain, meski sebetulnya tetap saja dia butuh. Pada intinya adalah, kekayaan hamba dinodai  kekurangannya. Dan kekayaan Allah SWT adalah kekayaan sejati dari segalanya. Allah SWT berfirman: 

       يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ "Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah, dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji." (QS Fathir: 15).

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan