• Photo :
        • daging merah,
        daging merah

      Sahijab – Diet keto atau ketogenik telah menjadi salah satu tren diet yang tumbuh paling cepat untuk menurunkan berat badan. Tetapi, para ahli telah memperingatkan bahwa banyak orang tidak menyadari, efek samping berbahaya dari diet tersebut.

      Dikutip Sahijab dari Arab News, diet ketogenik, umumnya dikenal sebagai keto, adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Penurunan asupan karbohidrat dan peningkatan lemak, menempatkan tubuh dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis.

      Baca Juga: 5 Kesalahan Diet yang Sering Dilakukan dan Bikin Gagal

      Efek Samping Diet Keto

      Diet keto telah menyebabkan efek samping yang parah bagi sebagian orang. Meskipun sangat efektif menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

      "Diet keto seharusnya hanya dilakukan di bawah pengawasan klinis, dan hanya untuk jangka waktu yang singkat," kata Dr. Ruwaida Idrees, ahli gizi, CEO dan pemilik Hayati Ghethaei, sebuah perusahaan katering, kepada Arab News.

      Dia menambahkan bahwa diet keto hanya boleh dipertimbangkan dalam "kasus ekstrim", karena dapat "lebih berbahaya daripada kebaikannya." Bahkan dapat menyebabkan masalah pada jantung.

      "Itu dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, karena jantung juga merupakan otot," tambahnya.

      Berkonsultasi dengan dokter, menyelesaikan tes yang diperlukan dan mendiskusikan tujuan dengan ahli diet klinis semuanya harus dipertimbangkan sebelum memulai diet keto.

      Idrees mengatakan ada banyak kesalahpahaman seputar diet keto dan olahraga., menambahkan bahwa olahraga tetap dapat mengurangi risiko penyakit jantung, obesitas, dan kondisi kesehatan lainnya.

      Fouz Ghannamil, seorang pelatih kebugaran, mengatakan kepada Arab News bahwa diet tersebut tampaknya berhasil bagi banyak orang.

      "Itu bagus, tapi pendapat saya sendiri adalah bahwa tubuh manusia membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada hanya lemak dan karbohidrat dalam dosis yang sangat kecil," kata Ghannamil.

      Ghannamil menyarankan alternatif yang lebih baik, bagi orang yang ingin mengurangi berat badan tahun ini. Ia menyarankan diet 80 persen makanan sehat dan 20 persen makanan cepat saji.

      "Karena secara alami, pikiran Anda akan menginginkan junk food yang tidak alami, namun, mengandung banyak lemak dan tubuh Anda dapat menggunakannya sebagai sumber energi," tambahnya.

      Dia memperingatkan orang-orang yang mempertimbangkan diet baru untuk tetap berpegang pada piramida nutrisi seimbang. Di mana tubuh membutuhkan protein, karbohidrat dan lemak.

      Baca Juga: 5 Minuman Detoks Saat Perut Kosong untuk Menurunkan Berat Badan

      Di sisi lain, Indrees mengusulkan diet Mediterania sebagai alternatif yang lebih sederhana untuk diet keto. Diet tersebut memiliki keseimbangan yang baik antara makanan laut dan sumber protein lain, susu dalam porsi sedang dan asupan daging merah yang terbatas.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan