• Photo :
        • Ilustrasi berbuka puasa.,
        Ilustrasi berbuka puasa.

      Sahijab – Puasa diartikan sebagai menahan dari sesuatu yang bisa membatalkan, termasuk makan, minum dan berhubungan intim. Puasa juga dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ada beberapa jenis puasa yang bisa kita lakukan, seperti puasa Senin-Kamis, ayyamul bidh atau puasa Ramadhan.

      Tapi ada beberapa hari di mana kita diharamkan untuk melakukan ibadah puasa, meskipun kita berniat untuk beribadah atau mengqhodo’. Sebab ini sudah menjadi aturan yang dilarang oleh Allah dan juga Rasul-Nya. 

      Berikut adalah beberapa hari yang diharamkan bagi kita untuk berpuasa, yang Sahijab kutip dari beberapa sumber.

      Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak untuk Ikut Puasa di Bulan Ramadhan?

      9 Hari yang Diharamkan Berpuasa

      1. Puasa Hari Raya Idul Fitri

      Idul Fitri merupakan hari kemenangan untuk seluruh umat muslim, setelah berpuasa selama 1 bulan penuh di Ramadhan. Puasa yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri ini haram hukumnya, walaupun tidak ada yang bisa dimakan.

      2. Puasa Hari Raya Idul Adha

      Sama seperti Hari Raya Idul Fitri, di tanggal 10 Dzulhijah atau Hari Raya Idul Adha kita juga diharamkan untuk melakukan puasa. Umat muslim disunahkan untuk menyembelih hewan kurban serta menyantapnya, sehingga sangat diharamkan untuk berpuasa pada hari ini.

      3. Puasa Hari Tasyrik

      Larangan puasa lainnya adalah pada hari tasyrik yang jatuh dalamm 3 hari berturut-turut sesudah hari raya Idul Adha yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijah. Dari riwayat Abu Hurairah radiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan, "Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah."

      4. Puasa Hari Jumat

      Islam memiliki pandangan jika hari Jumat adalah hari libur untuk umat muslim, sehingga dilarang untuk berpuasa dengan khusus. Apabila ingin berpuasa, maka berpuasa di hari Kamis yang merupakan hari sebelum Jumat. Puasa pada hari Jumat diperbolehkan jika ingin menunaikan puasa wajib, mengqodho' puasa wajib, membayar kafaroh atau tebusan serta ganti sebab tidak mendapat hadyu tamttu. Selain itu, puasa di hari Jumat juga diperbolehkan apabila bertepatan dengan puasa Daud, dan juga bertepatan dengan puasa sunnah lainnya.

      5. Puasa Hari Sabtu

      Selain hari Jumat, hari Sabtu juga menjadi hari diharamkannya berpuasa, sebab ini merupakan rutinitas orang Yahudi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga melarang kita untuk melaksanakan puasa pada hari Sabtu, kecuali jika sedang melaksanakan puasa wajib seperti puasa bulan Ramadhan.

      6. Puasa Hari Syak

      Puasa di hari Syak juga merupakan hari dimana puasa diharamkan untuk dilaksanakan. Hari Syak merupakan tanggal 30 Syaban dan apabila ragu sebab awal bulan Ramadhan yang belum terlihat hilalnya, maka ketidakjelasan itulah yang dinamakan dengan syak. Dan menurut syar'i umat muslim merupakan hari larangan untuk berpuasa. Berpuasa pada hari tersebut diperbolehkan apabila untuk mengqodho puasa Ramadhan, dan juga bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti puasa Senin Kamis dan juga puasa Daud.

      7. Puasa Sepanjang Masa

      Tidak ada anjuran atau saran bagi umat muslim dalam melakukan puasa sepanjang tahun. Akan tetapi sebagai solusi maka kita diperbolehkan untuk melakukan puasa Daud yaitu sehari berpuasa, sehari berbuka dan begitu pun seterusnya.

      Ini merupakan rukhsoh atau keringanan terakhir yang ingin melakukan puasa secara terus menerus. Dan hadits larangan berpuasa Dahr atau secara terus menerus ditujukan untuk Abdullah bin Al'Ash, yang di mana pada riwayat muslim disebutkan jika Abdullah bin Amr menjadi lemas sebab terbiasa melakukan puasa Dahr. Dan ia menyesal serta tidak ingin mengambil rukhsoh serta hanya cukup melakukan puasa Daud saja.

      8. Puasa Saat Haid Atau Nifas

      Wanita yang sedang berada dalam masa haid atau nifas juga diharamkan untuk berpuasa. Bahkan hukum dari wanita yang menjalankan puasa pada saat sedang haid atau nifas adalah berdosa. Akan tetapi, wanita yang mengalami haid atau nifas juga harus mengganti puasa tersebut dengan puasa pada hari lainnya.

      9. Puasa Sunnah Wanita Tanpa Izin Suami

      Sebelum menunaikan puasa sunnah, seorang wanita yang sudah menjadi istri haruslah mendapatkan ijin dari suami terlebih dulu. Apabila suami memberi ijin, maka istri baru boleh menunaikan puasa sunnah.

      Akan tetapi jika suami tidak memberikan ijin namun puasa tetap dilakukan, maka suami memiliki hak untuk memaksa istri berbuka. Dan tidaklah halal untuk istri yang melakukan puasa tanpa mendapat ijin dari suami, sementara suami ada di situ. Ini disebabkan karena hak suami sangat wajib untuk dilakukan dan merupakan fardu untuk istri.

      Itulah 9 hari yang yang diharamkan untuk melakukan ibadah puasa. Semoga bermanfaat.

      Laporan Zahra Fadhilah.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan