• Photo :
        • Ilustrasi berdoa.,
        Ilustrasi berdoa.

      Sahijab – Tawasul berarti mengambil sarana atau wasilah agar doa serta ibadah dapat lebih diterima dan dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tawasul menjadikan pekerjaan-pekerjaan baik, orang-orang yang sholeh, dan orang-orang yang dekat dengan Allah Azza wa Jalla sebagai perantara demi terwujudnya keinginan dan terjawabnya doa

      Al-wasilah sendiri artinya segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekat kepada sesuatu. Sedangkan dalam Alquran Al-wasilah yang diperintahkan adalah segala hal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, yaitu amal ketaatan seperti yang tertulis dalam QS Al Maidah: 35.

      “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepadaNya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (Qs.Al-Maidah:35)

      Baca Juga: Doa Tawasul Kepada Rasulullah dan Para Nabi Agar Keinginan Dikabulkan

      Berikut adalah tawasul pengantar doa yang dikutip Sahijab dari Kita Bisa.

      Jenis-jenis Tawasul

      1. Tawassul bi Asmaillah (Tawasul dengan nama Allah)

      Jenis ini adalah tawasul yang paling tinggi, contohnya bertawasul dengan perkataan a’udzu biqudratillah, a’udzu bi izzatillah, dan sebagainya. Selain dengan menyebut nama Allah, tawasul pada jenis ini juga dapat dilakukan dengan menyebut asmaul husna, baik secara lengkap atau sebagian. 

      2. Tassul bi A’mal Shalihat (Tawasul dengan amal yang baik)

      Tawasul dengan amal yang baik dijelaskan dengan kisah dari 3 orang sahabat yang terperangkap di gua. Mereka bertawasul kepada Allah dengan amal baik dan baik yang mereka lakukan. Karena itu, mereka berhasil keluarkan dari gua setelah batu besar yang menghalangi mereka tergeser sedikit demi sedikit.

      3. Tawassul bis Shalihin (Tawasul dengan orang-orang sholeh)

      Maksudnya adalah bertawasul kepada orang-orang yang sholeh, baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal. 

      4. Tawassul bi Dzat (Tawasul dengan dzat)

      Salah satu contoh dari Tawassul bi Dzat adalah bertawasul dengan karomah dari Alquran atau surat Al Fatihah. 

      Dalil Mengenai Tawasul

      Alquran mengajurkan umat Muslim untuk bertawasul. Seperti yang tertulis dalam QS Al Maidah ayat 53 bahwa Allah memerintahkan umat-Nya untuk beriman dan mendekatkan diri dengan mencari suatu perantara. Sementara dalam An-Nisa ayat 64, dianjurkan bagi para pendosa agar pergi mengunjungi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan memohon agar beliau memintakan ampunan untuknya kepada Allah Azza wa Jalla.

      Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

      Itulah tawasul pengantar doa. Semoga bermanfaat.

      Laporan Zahra Fadhilah.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan