• Photo :
        • Dosa gara-gara media sosial.,
        Dosa gara-gara media sosial.

      Sahijab – Akhir-akhir ini sering kali kita mendengar berita yang viral, yang isinya justru membuka aib orang lain. Beberapa pelakunya bahkan dengan tanpa rasa berdosa menyebarkan keburukan-keburukan mertua, pasien hingga sahabatnya.

      Ada perawat yang pembuka aib orang yang hamil di luar nikah, ada menantu yang membuka aib mertua hingga dokter yang berperilaku tidak layak. Dan tidak sedikit di antaranya adanya wanita berhijab, yang dengan entengnya membeberkan aib orang lain.

      Sebelum 'bangga' menceritakan keburukan orang lain di media sosial hingga menjadi viral, Anda harus tahu apa hukumannya. Di dalam agama islam, setiap muslim harus menutupi keburukan saudaranya dan memberikan nasihat yang baik dan benar.

      Baca Juga: 4 Janji Rasul untuk Mereka yang Menutup Aib Orang Lain

      Hukum Membuka Aib Orang Lain

      Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam Alquran Surah Al Hujurat ayat 12, yang dilarang bagi kita mencari keburukan orang lain dan menyebarkannya. Berikut artinya:

      "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang."

      Dikutip Sahijab dari Rumaysho, tafsir ayat ini menurut Ibnu Katsir adalah dilarang bagi kita mendengar, meguping hingga menyebarkan aib orang lain. Padaha ancamannya sangat jelas bagi mereka yang menyebarkan aib orang lain, terutama jika sampai diketahui publik bahkan viral.

      Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi berikut ini menegaskan, bagaimana sikap umat muslim yang justru harus menutupi aib orang lain.

      Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya:

      "Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim sewaktu didunia, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat." (HR. At-Tirmidzi)

      Setiap orang tidak akan pernah luput dari aib, sehingga wajib bagi setiap muslim menutupi aib saudaranya. Sementara bagi mereka yang sudah terlanjur membuka aib saudaranya sendiri, maka wajib baginya untuk bertaubat.

      Karena aib yang kita miliki bisa saja terbongkar, dan justru menjadi konsumsi publik. Kita harus bersikap bijaksana jika mengetahui aib orang lain, dan tidak mudah membukanya baik media sosial yang kini sedang digandrungi demi sebuah popularitas.

      Wallahu a'lam bishawab.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan