• Photo :
        • Peziarah mengunjungi bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu, 4 Mei 2019.,
        Peziarah mengunjungi bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu, 4 Mei 2019.

      Sahijab – Anda mungkin sudah tahu bahwa Lailatul Qadar adalah puncak dari sepuluh malam terakhir Ramadhan, dan merupakan malam terbaik dalam setahun. Demikian pula, Hari Arafah adalah puncak dari sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dengan demikian, ini adalah hari terbaik setelah Lailatul Qadar.

      Dzulhijjah merupakan bulan yang diagungkan oleh Allah karena di dalamnya terdapat banyak keberkahan dan keutamaan. Selain itu, dalam bulan ini juga umat Islam diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban bagi yang mampu. Di bulan ini juga kita diperintahkan untuk melakukan puasa terutama pada sepuluh hari pertama. 

      Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah hari-hari terbaik sepanjang tahun Islam. Nabi SAW berkata, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” (HR. Ahmad).

      Baca Juga: Keutamaan Puasa Arafah yang Jatuh Setiap Tanggal 9 Dzulhijjah

      Lalu, apa keutamaan, amalan, dan niat puasa Arafah?

      Keutamaan puasa Arafah

      Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dianjurkan ole Allah kepada orang-orang yang tidak berangkat haji, atau orang yang tidak mengerjakan wukuf di padang Arafah. 

      Sedangkan keutamaan dari puasa Arafah, Allah SWT bersumpah demi hari Arafah dalam Al Quran.

      وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ

      was samaa-i dzaatil buruuj

      وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ 

      wal yaumil mau’uud

      وَشَاهِدٍ وَمَشْهُوْدٍ 

      wa syaahidiw wamasyhuud

      Artinya: “Demi langit yang mempunyai gugusan bintang. Dan demi hari yang dijanjikan. Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan” (QS Al Buruj: 1-3).

      Mengenai ayat-ayat ini, Rasulullah SAW berkata, “Hari yang dijanjikan adalah hari kiamat, dan yang menyaksikan adalah hari Arafah, dan saksi adalah hari Jumat. Matahari tidak terbit dan tidak terbenam pada hari yang lebih mulia darinya. Di dalamnya, ada saat di mana tidak ada seorang hamba yang beriman berdoa kepada Allah untuk kebaikan, kecuali Allah menjawab kebaikan untuknya, dan dia tidak mencari perlindungan Allah dari kejahatan, kecuali bahwa Allah melindungi mereka dari kejahatan" (HR. Tirmidzi).

      Selain itu, Nabi SAW berkata, ”Tidak ada hari di mana Allah Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim).

      Tidak diragukan lagi, bahwa kita jangan sampai menyia-nyiakan hari yang agung ini. Karena di hari ini Allah SWT paling banyak membebaskan manusia dari siksa neraka. 

      Lima amalan yang dianjurkan untuk hari Arafah

      Bagi kita yang belum bisa menunaikan ibadah haji tahun ini, kita masih memiliki banyak kesempatan untuk menuai hasil di hari yang penuh berkah ini. Anda harus menghabiskan sepanjang hari untuk beribadah ibadah, dengan waktu yang paling baik adalah antara Dhuhur dan Maghrib. Berikut lima amalan di hari Arafah yang dikutip dari muslimhands.org.uk.

      1. Berdoa

      Rasulullah SAW mengatakan tentang hari Arafah, “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah” (HR. Tirmidzi).

      Ketika hari Arafah, doa yang kita panjatkan maka akan cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Jadi, panjatkan doa sebanyak-banyaknya di hari Arafah pasti akan dikabulkan oleh Allah. 

      1. Puasa

      Sangat dianjurkan bagi mereka yang bukan jamaah haji untuk berpuasa pada hari ini. Nabi SAW berkata "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (HR. Muslim).

      SubhanAllah, sungguh kesempatan yang luar biasa untuk diampuni atas dosa-dosa yang bahkan belum kita lakukan.

      1. Mencari pengampunan

      Seperti disebutkan sebelumnya, hari Arafah adalah hari pengampunan besar ketika Allah membebaskan banyak orang dari siksa neraka. Bahkan, jika Anda tidak berada di padang Arafah, Anda masih bisa mencari pengampunan Allah dari rumah Anda sendiri, tempat kerja atau masjid setempat.

      1. Berdzikir

      Selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah, Nabi SAW menganjurkan membaca tahlil (La ilaaha illa-llah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (SubhanAllah dan Alhamdulillah). Anda juga dapat mengucapkan SubhanAllahi wa bi hamdihi, subhanAllahi-l 'adheem 100 kali, karena dzikir ini menghapus dosa-dosa Anda.

      1. Berqurban

      Bagi orang-orang yang mampu, maka mereka dianjurkan untuk berqurban seperti dalam hadis dari Abi hurairah ra: Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih qurban, janganlah mendekati tempat sholat kami." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim menshahikannya).

      Baca Juga: Asal Usul Nama Puasa Tarwiyah dan Arafah

      Niat Puasa Arafah

      نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى 

      Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala

      Artinya, “Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.” 

      Niat puasa Arafah tersebut dibaca saat akan menjalankan puasa pada malam hari tanggal 9 Zulhijah sebelum terbit fajar. 

      Bacaan niat puasa Arafah apabila diucapkan pada siang hari adalah sebagai berikut: 

      نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى 

      Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta'ala

       Artinya, "Saya berniat puasa sunnah Arafah pada hari ini karena Allah SWT."

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan