• Photo :
        • Ilustrasi puasa.,
        Ilustrasi puasa.

      Sahijab – Niat puasa Tasua sering dilaksanakan oleh umat muslim di dunia. Karena banyak keberkahan dan manfaat melaksanakan salah satu sunah ini.  

      Tahun baru Islam dalam kalender Hijriyah diperingati setiap tanggal 1 Muharam. Muharam adalah salah satu bulan yang diyakini sebagai salah satu bulan yang mulia dan penuh keberkahan. Bulan Muharam juga termasuk ke dalam salah satu dari empat bulan haram yang diistimewakan dan dimuliakan oleh Allah. 

      Secara khusus Allah melarang umat manusia untuk berbuat zalim pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya. Allah SWT berfirman, “Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. Al-Taubah: 36). Apabila berbuat dzalim pada bulan-bulan ini maka dosanya akan lebih besar dibanding melakukan dosa di bulan-bulan yang lain. 

      Dikutip dari upikke.staff.ipb.ac.id, menerangkan bahwa perintah berpuasa di hari ke Sembilan Muharam ini juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra beliau berkata “Ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani.’ Lalu beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sudah wafat.” (HR. Muslim).

      Lalu, apa niat puasa Tasua?

      Niat Puasa Tasua

      Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatit tasu'a lillahi ta'aalaa.

      Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah."

      Hikmah puasa Tasua

      Imam al-Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa ada tiga hikmah dilaksanakannya puasa Tasua. Pertama, maksud dari perintah puasa Tasua adalah untuk melebihi orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari ke sepuluh saja. 

      Kedua, maksud dari puasa Tasua adalah untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja. Ketiga, untuk kehati-hatian dalam melaksanakan puasa Asyura yang dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari ke sembilan dalam perhitungan padahal sebenarnya sudah masuk hari ke sepuluh. 

      Pelaksanaan puasa Tasua

      Pelaksanaan puasa Tasua sama seperti puasa wajib atau sunah yang lainnya. Perbedaannya terletak pada niat yang dipanjatkan. Berikut pelaksanaan puasa Tasua.

      1.    Membaca niat

      Semua ibadah yang dilaksanakan oleh umat muslim harus diawali dengan niat karena Allah SWT. Sama halnya dengan puasa Tasua yang dapat membaca niatnya dalam hati maupun mengucapkannya secara lirih. 

      2.    Sahur

      Sama halnya dengan puasa di bulan Ramadhan, sebelum puasa Tasua juga dianjurkan untuk melaksanakan sahur. Hukum sahur ini adakah sunnah, jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika tidak maka tidak akan mendapat apa-apa. Jadi, puasa tetap sah walaupun tidak melaksanakan sahur. 

      3.    Menahan diri dari godaan

      Semua puasa, baik sunah atau wajib harus menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkannya. Hal-hal yang bisa membatalkan puasa tersebut misalnya minum, makan, berhubungan badan, keluar haid, dan lain sebagainya. 

      4.    Berbuka puasa

      Sama seperti puasa wajib atau puasa sunah yang lainnya, puasa Tasua juga diakhiri dengan berbuka puasa. Sunah berbuka puasa adalah menyegerakannya ketika telah memasuki waktu berbuka. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan